Pemkot Malang klarifikasi masalah peresmian Kampung Glintung Go Green (3G) saat Apeksi

Kota Malang – Peresmian kampung Glintung Go Green (3G) kota Malang oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo dalam momen kegiatan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di kota Malang beberapa waktu yang lalu ternyata menyebabkan kekecewaan yang mendalam bagi inisiator dan warga Kampung 3G. Hal itu disebabkan saat peresmian dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Dalam Negeri tersebut, inisiator Kampung 3G atau perwakilan warga Kampung 3G tidak ada yang dilibatkan.

Dampak kekecewaan warga Kampung 3G tersebut membuat prasasti yang dtanda tangani Mendagri tersebut masih tersimpan di rumah sang inisiator Kampung 3G Bambang Irianto.

Dalam rangka mencari solusi dan menjelaskan duduk perkara kesalahpahaman yang menyebabkan munculnya kekecewaan warga Kampung 3G tersebut, Handi selaku staf ahli Wali Kota Malang dan juga Drs. Wasto selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Malang mendatangi Kampung 3G, Senin (31/7) malam.

Drs. Wasto dan Handi yang didampingi Camat Blimbing tersebut ditemui warga Kampung 3G di Joglo Kampung 3G dalam melakukan dialog santai bersama warga.

Bambang Irianto selaku ketua RW 23 yang merupakan inisiator Kampung 3G tersebut kembali menceritakan bagaimana pembangunan kampung 3G itu sejak tahap awal hingga bisa berhasil dan dikenal di Indonesia ataupun di dunia internasional.

“Kalau dulu ya susah sekali sampai saya disebut Ketua RW yang dhzolim dan lain sebagainya hingga saat ini semuanya sudah bisa merasakan bagaimana hasil kerja keras warga kampung 3G selama ini. Tapi kami merasa tersayat hati tatkala Persemian Kampung 3G oleh Mendagri justru tidak melibatkan warga kampung 3G,” ungkap Bambang Irianto.

Perasaan kecewa yang amat sangat tersebut menurut Bambang sedikit terobati tatkala Ketua Lembaga Tertinggi Negara yaitu Ketua MPR Dzulkifli Hasan justru datang langsung ke kampung 3G bersama anggota DPR RI Totok Daryanto dan memberikan apresiasi serta sumbangan tambahan fasilitas bagi warga.

Menanggapi kejadian dan tanggapan warga Kampung 3G yang merasa kecewa tersebut, Kepala Bappeda Drs. Wasto berusaha menjelaskan ihkwal kejadian yang berujung salah paham tersebut.

“Intinya saat kejadian pelepasan banner atau umbul-umbul Kampung 3G oleh Satpol PP itu saya sedang ada di Surabaya dan baru tahu setelah dihubungi pak Bambang melalui telpon dan langsung bisa selesai karena ada solusi pemecahannya,” ujar Drs. Wasto di hadapan para warga Kampung 3G.

Dan penyebab peresmian kampung Glintung Go Green (3G) tidak melibatkan inisiator atau perwakilan warga kampung 3G, menurut Wasto disebabkan karena kepanitiaan yang kurang berkordinasi dengan dirinya yang juga sedang disibukkan dengan padatnya kegiatan pemerintah kota Malang sehingga mewakilkan kegiatan Apeksi kepada orang lain.

“Kemungkinan besar karena informasi dari panitia tidak sampai ke teman-teman 3G sehingga menyebabkan kesalahpahaman dan kekecewaan ini. Panitia juga ada yang dari Apeksi Pusat dan juga dari panitia lokal yaitu pemerintah kota Malang,” ungkap Wasto.

Terkait dengan kesalahpahaman dan kekecewaan warga Kampung 3G tersebut, Wasto mengucapkan permohonan maaf atas nama pemerintah kota Malang mengingat inovasi Kampung Glintung Go Green (3G) juga cukup banyak memberikan penilaian positif sehingga kota Malang kembali berhasil memperoleh penghargaan Adipura Kencana.

Beberapa waktu yang lalu Wali Kota Malang, H. Moch. Anton memberikan bantuan kepada warga RW 23 Purwantoro tersebut yang diserahkan secara simbolis oleh Drs. Wasto kepada Ketua RW 23 Bambang Irianto di hadapan warga Kampung 3G semalam. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini