Ketua Hanura kota Malang kumpulkan Ustad untuk memberikan pendidikan demokrasi ke masyarakat

Kota Malang – Dalam rangka memberikan pendidikan demokrasi secara langsung kepada masyarakat melalui para ustad yang berhubungan dengan masyarakat, Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) kota Malang Ya’qud Ananda Gudban melaksanakan pertemuan dengan sekitar 60 ustad dari kota Malang yang tergabung dalam Majelis As Salami kota Malang.

“Yang pertama tujuan acara pertemuan hari ini adalah silahturahmi. Dan yang kedua dengan pertemuan tersebut maka saya mengharapkan para tokoh agama yang berhubungan denga masyarakat secara langsung ini bisa memberikan pendidikan tentang demokrasi seperti ciri-ciri pemimpin yang baik menurut agama, bagaimana cara memilih dan lain sebagainya,” ujar Ya’qud Ananda Gudban (21/10) saat ditemui di rumah di jalan Ijen kota Malang.

Nanda lebih lanjut menjelaskan jika dirinya berharap agar semua elemen masyarakat harus ikut berpartisipasi dan menjadi orang-orang yang ikut berperan merubah suasana demokrasi menjadi lebih baik dimana hal itu bisa diberikan melalui tausyiah yang dilakukan oleh para ustad kepada masyarakat.

“Ustad-ustad di kampung itu yang paling sering berinteraksi dengan masyarakat secara langsung sehingga bisa menyampaikan pendidikan demokrasi yang diselip-selipkan dalam tausyiah yang disampaikan,” ujar perempuan yang menjadi anggota DPRD kota Malang ini.

Menurut Nanda, dalam pertemuan tersebut para ustad memberikan masukan bahwa para ustad menyarankan atau akan memilih pemimpin yang dekat dengan ulama atau yang mengajak menuju kondisi yang lebih baik.

“Ini bukan yang pertama, sudah banyak kegiatan semacam ini yang saya lakukan. Termasuk dengan ustad dan ibu-ibu muslimah yang membahas tentang dampak media sosial dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Nanda.

Dengan pendidikan demokrasi yang disampaikan oleh para ustad dan tokoh masyarakat yang lain menurut Nanda merupakan upaya pencerdasan para pemilih dan upaya untuk meminimalkan high cost politic yang selama ini menjadi beban para calon legislatif yang bisa berimplikasi pada tindakan-tindakan yang tidak seharusnya saat mereka menjabat di gedung dewan mewakil rakyat. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini