Dosen Polinema Ajak UKM Batik Malangan Menjadi Batman Ribone

banner 468x60

Menggunakan Triple Bottomline sebagai pengembangan usaha UKM Batik Malangan.

ADADIMALANG – Menyadari potensi yang dimiliki cukup tinggi namun masih belum teroptimalkan, dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengajak UKM Batik di kota Malang untuk menjadi Batman Ribone.

Kegiatan kolaborasi dosen Polinema bersama UKM Batik ini dilaksanakan sebagai wujud pengabdian masyarakat dosen Polinema sebagai akademisi kepada masyarakat sekitar dengan keilmuan yang mereka miliki.

Tim pengabdian masyarakat dari Polinema yang diketuai oleh Siti Amerieska ini bersama anggota tim yang lain yakni Galuh Kartiko, Novi Nugrahani, Rika Wijayanti dan Farika Nikmah ini memprakarsai pengelolaan manajemen usaha Batik Malangan dengan memberikan pemahaman akan pentingnya Triple Bottomline (People, Planet dan Profit) dalam menjalankan usaha UKM Batik.

Batman Ribone yang merupakan akronim dari Batik Malangan Triple Bottomline yang merupakan suatu Sistem Operating Prosedur (SOP) manajemen usaha UKM Batik Malangan yang menekankan pentingnya aspek People, Planet dan Profit dalam operasional UKM Batik.

“Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini menggunakan pendekatan metode partisipatif yang menerangkan petunjuk penggunaan SOP Batman Ribone yang bisa disampaikan melalui penyuluhan agar mitra (UKM Batik Malangan) dapat meningkatkan tata kelola manajemen organisasi, motivasi kewirausahaan dan perencanaan dan proposal bisnis (Business Plan),” ujar Ketua Tim PKM Polinema, Siti Amerieska.

Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan selama PKM

Menurut Siti Amerieska, pelatihan dilakukan setelah penentuan masalah yang membutuhkan tindak lanjut pelatihan dari hasil konsultasi terhadap semua aspek aktivitas usaha melalui metode problem solving agar mitra dapat memiliki peningkatan produksi topeng mandiri dan efisien yang menggunakan bahan dasar yang ramah lingkungan (pewarna alami).

“Selain pelatihan, tim PKM Polinema juga melaksanakan pendampingan yang ditujukan agar mitra menerapkan hasil konsultasi dan pelatihan termasuk melakukan evaluasi dalam melaksanakan semua aspek aktifitas usaha sehingga mitra mampu menentukan dan memutuskan strategi penanganan masalah yang dihadapi,” ujar Siti Amerieska.

Dengan pelatihan dan pendampingan hingga evaluasi yang dilakukan tersebut, diharapkan UKM Batik Malangan sebagai mitra akan mampu membangun kemitraan atau kerja sama dengan instansi baik pemerintah ataupun swasta untuk dapat menjadi investor, donatur ataupun sponsor dengan pengembangan komunikasi sosial dan promosi.

Proses Pendampingan dan Evaluasi

Sementara itu, salah satu Ketua Kelompok Batik Malangan yakni Ali Widodo menyampaikan bahwa pada awalnya manajemen usaha yang dilakukan selama ini sebenarnya sudah mengacu pada triple bottomline hanya saja pelaksanaannya tidak secara kontinyu dilakukan seperti penggunaan pewarna alami dan proses pengelolaan limbah batik yang hanya memilah limbah yang berbahaya atau tidak.

“Kami merasa terbantu dengan adanya Tim PKM Polinema ini karena dengan petunjuk SOP Batman Ribone di dalamnya seperti cara mengelola limbah secara alami dan ekonomis,” umgkap Ali Widodo.

Manfaat yang lain juga diutarakan salah satu pelaku UKM Batik Malangan yakni Ima yang mengaku dengan SOP Batman Ribone khususnya tentang people mengajarkan bagaimana proses sosial memberdayakan masyarakat dengan bergabung melalui usaha batik yang ditekuninya. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

1 Komentar