Polinema Bahas Kolaborasi Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri

Rangkaian kegiatan Dies Natalis Polinema Ke-38.

ADADIMALANG – Dalam rangka Dies Natalis ke-38 Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Orasi Ilmiah dengan tema ‘Memperkuat Kolaborasi Pendidikan Vokasi – Dunia Industri Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0’ pagi tadi, Rabu (04/11/2020).

Acara yang diselenggarakan secara daring dan disiarkan langsung melalui streaming Channel Polinema tersebut dibuka oleh Ketua Senat Polinema, Dr. Ir. Tundung Subali Patma, MT. dan dilanjutkan dengan sambutan Direktur Politeknik Negeri Malang, Drs. Awan Setiawan, M.MT., MM.

Direktur Polinema dalam sambutannya menyampaikan bahwa dunia pendidikan bersinergi dengan industri dalam menghadapi tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.

“Dalam menghadapi pasar kerja yang dinamis, kolaborasi merupakan kunci untuk menyiapkan sistem vokasi yang adaptif terhadap perkembangan kebutuhan pasar kerja,” ujar Drs. Awan Setiawan, M.MT., MM.

Menurut Direktur Polinema, saat ini Polinema telah melakukan sosialisasi program merdeka belajar, menyiapkan peraturan, memetakan kurikulum dan merancang infrastruktur seperti yang tertuang dalam program tersebut.

“Sejak pendiriannya, Polinema telah mengalami transformasi yang pesat. Diawali sebagai Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja, saat ini sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU) dan Polinema sedang menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH),” ungkap Direktur Polinema.

Orasi ilmiah kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Presiden Direktur PT. Omron Manufacturing Indonesia Irawan Santoso, Dosen Teknik Mesin Polinema Dr. Sudarmadji, MT dan Dosen Bahasa Inggris Polinema Hilda Cahyani, Ph.D.

Dr. Sudarmadji, MT dalam presentasinya menyampaikan tentang pemanfaatan teknologi nano pada bidang teknik mesin.

“Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat, bisa diprediksi bagaimana trend perubahan teknologi masa depan. Diperkirakan tahun 2030 tidak ada lagi mobil pembakaran dalam (bahan bakar fosil), namun menggunakan mobil listrik,” ungkap Dosen Teknik Mesin Polinema ini.

Menurut Dr. Sudarmadji, MT, banyak manfaat dari rekayasa teknologi nano, di antaranya adalah partikel yang berukuran nano (nanopartikel) digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja sistem pendinginan kendaraan dan lain sebagainya meski di Indonesia masih belum berkembang.

Sementara itu, Presiden Direktur PT. Omron Manufacturing Indonesia, Irawan Santoso menyampaikan presentasi tentang Transformasi industri dan institusi pendidikan dalam menghadapi industri 4.0.

“Industri 4.0 berperan penting dalam proses transformasi perusahaan dari labor intensive ke capital intensive. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus bersikap adaptif terhadap perubahan teknologi. Sehingga lulusan vokasi harus dibekali dengan hard skill (design, augmented reality, artificial intelligent, remote management dan visualisai data) serta soft kill (adaptif dan keinginan kuat untuk belajar hal-hal baru, kompetisi teknologi dan riset),” ungkap Irawan Santoso.

Dosen Bahasa Inggris Polinema yang menjadi narasumber ketiga yakni Hilda Cahyani, SS, M.Pd., Ph.D mempresentasikan materi tentang Milenial, Kampus Merdeka, dan Society 5.0.

“Tantangan terbesar pendidik dan perguruan tinggi adalah mempersiapkan para Milenial menjadi generasi handal dan berkarakter sehingga mereka tidak hanya bertahan di era Revolusi Industri 4.0 tetapi juga berkiprah dalam Society 5.0.

Acara orasi ilmiah ini dihadiri oleh Ketua, Sekretaris dan anggota Senat, para Direktur Polinema periode 1981 – 2017, Polinema, Guru Besar Polinema, para pembantu Direktur dan staf ahli, para Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kaprodi, Kepala Bagian, Kepala UPT dan mitra kerja Polinema.

Polinema memiliki 7 jurusan dengan 29 program studi jenjang D-III, D-IV dan Magister Terapan. Sebanyak 6 prodi terakreditasi A dan 20 program studi telah terakreditasi internasional ASIC. Polinema juga memiliki prodi di kampus PSDKU Kediri. Jumlah peminat dalam penerimaan mahasiswa baru, Polinema merupakan politeknik dengan peminat tertinggi di antara politeknik yang ada di Indonesia yaitu 66.000 peminat. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini