ADADIMALANG – Pelaksanaan Pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tahun ajaran baru kali ini terasa istimewa, karena acara tersebut dihadiri pula oleh Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa yang memberikan kuliah di hadapan sekitar 6.800 mahasiswa baru UMM.
Menurut Khofifah, ada beberapa tolak ukur yang bisa digunakan dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu negara seperti Nol Kemiskinan (No Poverty) yang akan turun apabila mahasiswa ikut melakukan gerakan yang bersinergi dan berikhtiar dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Yang kedua adalah mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi seperti yang masih sering kita temui saat ini, seperti kesenjangan antara si miskin dan kaya, antara masyarakat desa dan kota. Bahkan di perguruan tinggi juga masih ada kesenjangan seperti fakultas berbiaya murah dan mahal,” jelas Khofifah Indar Parawnsa di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (05/9).
Pengembangan kerjasama global (Global Partnership) dengan negara-negara lain merupakan hal ketiga yang harus dilakukan.
“Prestasi internasional dariu perguruan tinggi harus kita kembangkan,” katanya
Perguruan tinggi diminta untuk ikut berperan dalam membangun akhlak yang baik sebagai langkah untuk melakukan revolusi karakter bangsa.
Khofifah meminta para mahasiswa baru untuk berlomba-lomba dalam hal kebaikan (fastabiqul khoirot), sebagai bagian peran mahasiswa sebagai agen perubahan. (A.Y)