ADADIMALANG – Sebagai salah satu bentuk diplomasi antar negara terutama di bidang budaya, pemerintah Indonesia sejak tahun 1974 telah melaksanakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari luar negeri dalam program yang disebut dengan Darmasiswa.
“Program Darmasiswa ini di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Hukum dan HAM, Sekretaris Negara dan Kementrian Luar Negeri, ujar Dr. Arief Budi Wurianto, Msi, Ketua Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (Bipa) – Kantor Internasional Universitas Muhammadiyah Malang, saat membuka pembukaan program Darmasiswa di kampus UMM, Sabtu (03/9).
Mahasiswa yang mengikuti program Darmasiswa tahun 2016 di Universitas Muhammadiyah Malang tahun ini berasal dari delapan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia seperti Sudan, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Thailand, Chile dan Jerman.
“Dengan mengikuti program Darmasiswa ini, maka semua mahasiswa luar negeri itu akan belajar tentang bahasa dan kebudayaan Indonesia, yang diharapkan ketika mereka lulus nanti bisa mempromosikan Indonesia ke negara-negara mereka,” jelas Arief, di ruang Senat UMM.
Program Darmasiswa sudah dilaksanakan sejak tahun 1974, tetapi UMM baru bergabung dengan program tersebut sejak 2006 dan sampai saat ini selalu mendapat jumlah siswa yang terbanyak berdasarkan hasil pilihan mahasiswa yang mendaftar secara online.
“Beasiswa yang diberikan itu melingkupi biaya hidup dan biaya kuliah yaitu Rp. 2,5 juta/bulan selama setahun dan biaya kuliah sebesar Rp. 5 juta untuk dua semester,” jelas Arief.
Pada tahun 2016, jumlah mahasiswa program Darmasiswa yang mendaftar ke UMM jumlahnya mencapai 17 orang yang berasal dari delapan negara, dimana para calon mahasiswa mengetahui UMM melalui internet dan beberapa media lain.
“Tahun ini jumlah keseluruhan Mahasiswa Program Darmasiswa sebanyak 580 orang yang terbagi dalam 51 universitas, sementara tahun lalu mencapai 750 orang,” pungkas Arief. (A.Y)