ADADIMALANG – Kunci dari mempertahankan pertumbuhan dan masa depan cerah adalah meningkatkan dan mendukung minat dalam ilmu sejak usia dini. Apalagi saat ini, sains dan inovasi merupakan tulang punggung industri dan bahan bakar perkenomian suatu negara.
Hal ini menjadi alasan bagi Goethe-Institute Indonesia untuk mendukung lewat SCIENCE FILM FESTIVAL INDONESIA ke-7 bagi pelajar anak-anak usia sekolah, yang digelar di Hotel Sahid Montana Malang, Kamis (17/11).
Sedangkan tema tahun ini adalah Material Science, yang dihadirkan dalam 13 film yang diputar.
Acara ini diikuti para siswa dengan antusias, seperti yang diungkapkan Amilatus, siswi kelas C SDN Kidul Dalem 1 Malang terhadap salah satu film yang diputar.
“Filmnya sangat menarik, ternyata robot dapat dirancang dari bahan-bahan bekas,” ujarnya.
Salah satu film sains berdurasi sekitar 15 menit yang diputar tersebut memang dikemas secara menarik, hingga Amilatus pun dapat mengenal beberapa karakter di dalamnya meski baru sekali menonton.
Selain pemutaran film, ada pula percobaan menggunakan balon dan lilin untuk memindahkan gelas, yang disertai dengan penjelasan secara ilmiah.
Sahid Hotels sendiri melihat bahwa pihak asing ternyata berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga visi yang sejalan ini membuat Sahid ikut mendukung program ini.
“Ini adalah tahun pertama Sahid Hotels berpartisipasi dengan mengusung tema Sahid Goes To Science For Kids, dan kita ingin program ini menjadi agenda regular dan memberi warna untuk pendidikan anak-anak,” ungkap Vivi Herlambang, Director Business Development Sahid Hotels.
Vivi menambahkan Festival ini digelar di 26 kota besar di Indonesia, di beberapa hotel Sahid yang ada di kota-kota tersebut, mulai 9-25 November 2016.
“Acara ini sekaligus sebagai upaya mengenalkan secara sekilas tentang profesi di dunia perhotelan kepada anak-anak,” tandas Vivi.
Yolla Hariyanti dari Goethe-Institute Indonesia menuturkan, festival ini bertujuan untuk mengedukasi sains kepada anak-anak dengan cara yang mudah.
“Semua pengalaman akan menjadi satu acara learning by doing karena setelah menyaksikan film anak-anak akan bereksperimen menarik yang memberi wawasan praktis sesuai topik,” pungkasnya.(edi)