Totok Daryanto sosialisasikan Empat Pilar pada generasi milenial di Kampung Pelangi

Kota Malang – Memahami bahwa bonus demografi yang sebenarnya justru berada di daerah perkampungan dan untuk menyasar generasi milenial agar lebih memahami tentang Empat Pilar Kebangsaan, anggota Komisi VII DPR RI Totok Daryanto melakukan sosialisasi di Kampung Pelangi di kota Malang, Sabtu (26/05).

Menurut Totok Daryanto yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dirinya sengaja memilih wilayah perkampungan dengan menyasar generasi milenial sebagai peserta sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

“Anak muda itu merupakan elemen masyarakat yang unik yang memerlukan cara pendekatan yang berbeda. Kalau banyak yang bilang generasi milenial apatis terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, justru jangan kita tinggalkan mereka,” ungkap Totok Daryanto.


Menurut anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Malang Raya ini, para anak muda harus didekati dan dicaritahu apa yang menjadi masalah dan penyebab generasi milenial tersebut menjadi apatis hingga pencarian solusi bagi kaum muda memahami Empat Pilar Kebangsaan.

“Indonesia dibilang memanen bonus demografi ya di kampung itulah sebenarnya bonus demografi itu benar-benar ada,” pungkas Totok Daryanto.

Sementara itu ditemui di sela-sela acara, Ketua RW 09 Joyogrand Suryo Tri Harjanto menyambut gembira pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di wilayah yang dijuluki sebagai Kampung Pelangi tersebut.


“Masyarakat kami sebenarnya sangat peduli terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang saat ini mulai terusik dengan berbagai macam kejadian akhir-akhir ini. Sehingga sangat tepat sekali kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini dilaksanakan di Kampung Pelangi ini,” ungkap Suryo Tri Harjanto.

Suryo lebih lanjut menjelaskan bahwa sebelum ada sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kali ini, warga Kampung Pelangi sering sekali melaksanakan kegiatan mendekatkan diri kepada para pahlawan dan juga kegiatan yang bersifat menguatkan kebhinekaan yang ada di Kampung Pelangi.

Salah satu tokoh anak muda di RW 09 Joyogrand yakni Fahmi Katili menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan kegiatan sosialisasi di instansi atau tempat pendidikan, justru sosialisasi di masyarakat seperti kali ini akan lebih mengena.


“Sosialisasi di wilayah masyarakat seperti ini maka bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui tatap muka dan dialog secara langsung yang bisa lebih mengena kepada masyarakat. Apabila ada pertanyaan bisa langsung dijawab sehingga tidak ada ganjalan atau pertanyaan yang terpendam,” ungkap pemuda yang ikut berbagai organisasi ini. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini