
Kebijakan masuk Perguruan Tinggi Negeri berubah, kampus negeri gencar lakukan sosialisasi
Kota Malang – Ada yang berbeda dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2019 ini, karena Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menetapkan kebijakan yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Universitas Negeri Malang (UM) Aminarti S. Wahyuni menyampaikan adanya perbedaan aturan yang mencolok pada tahun 2019 ini
“Setiap peserta diperbolehkan memilih program studi maksimal dua dari satu PTN atau dua PTN. Peserta yang telah lulus di salah satu program studi SNMPTN 2019 otomatis akan di tolak untuk program studi yang lainnya yang telah dipilih,” ujar Aminarti S. Wahyuni.
Selain itu, Aminarti menjelaskan bahwa di tahun ini peserta harus melakukan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) terlebih dahulu sebelum mendaftar SBMPTN.

Beberapa perubahan yang dinilai mendasar tersebut, menyebabkan pihak UM menyampaikan sosialisasiterkait Penerimaan Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Salah satu lokasi sosialisasi tersebut adalah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulungagung.
Sosialisasi dari UM tersebut ditanggapi positif oleh para siswa MAN 2 Tulungagung yang merasa mendapatkan banyak informasi yang bermanfaat terkait SNMPTN di tahun 2019 ini.
“Senang sekali sekolah bisa menghadirkan narasumber dari UM, sehingga bisa interaktif bertanya langsung tentang penerimaan maba di UM,” ujar salah satu siswa kelas XII MAN Tulungagung, Aisyah..
Pendaftaran SNMPTN akan dimulai dari pengisian dan verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) mulai tanggal 04 hingga 25 Januari 2019, sementara pendaftaran baru dibuka pada tanggal 04 hingga 14 Februari 2019.
Berdasarkan pengumuman resmi @SekreSBMPTN, kuota masing-masing PTN untuk mahasiswa baru dari jalur SNMPTN adalah 20 persen, SBMPTN 40 persen dan jalur mandiri maksimum 30 persen. (Jaz)