
Harus ada inovasi dari pemerintah dalam kebijakan-kebijakan yang diambilnya.
Kota Malang – Pakar ekonomi senior Rizal Ramli berharap pemerintah Indonesia saat ini diharapkan bisa memunculkan inovasi dalam setiap kebijakan ekonomi yang diambilnya. Hal tersebut dirasa perlu diambil dalam kaitan pengurangan beban hutang pemerintah Indonesia.
“Hentikan pinjaman berbunga tinggi. Itu merupakan salah satu cara atau inovasi pemerintah melalui kebijakannya,” ujar Rizal Ramli di Rumah Makan Kertanegera kota Malang siang tadi, Kamis (31/01).
Selain itu menurut Rizal Ramli, pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh swasta agar tidak menambah utang merupakan inovasi lain yang bisa diambil.
“Di era kepemimpinan Gus Dur tax ratio Indonesia mencapai 12,5%, hari ini tax ratio di posisi 11,5%, padahal target tax ratio pak Joko Widodo adalah 16%. Ayo dong sentuh sektor-sektor yang besar seperti mineral, jangan yang kecil-kecil seperti pajak pedagang kecil,” ungkap Rizal Ramli.
Rizal menyatakan beban hutang Indonesia setiap hari bisa mencapai Rp.1,24 triliun yang sebenarnya akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk membuka lahan baru untuk mencapai kedaulatan pangan di masa mendatang.
“Berapa lapangan pekerjaan yang bisa dibuka dengan sejuta sawah baru, sejuta hektar tebu dan sejuta kebun jagung,” sambungnya.
Oleh karenanya, Rizal kembali mengingatkan agar pemerintah sudah mulai berinovasi dalam mengurangi beban hutangnya yang memiliki bunga tinggi.
“Dulu usulan saya agar semua eksportir wajib menaruh hasilnya di Indonesia 100% tidak dijalankan, tetapi sekarang mau dipakai. Ya saya apresiasi inovasi pemerintah itu,” pungkas Rizal Ramli. (A.Y)