
MALANG, ADADIMALAMG.COM – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyoroti rendahnya pemahaman sejarah di kalangan anak muda. Ia menilai pemerintah daerah perlu hadir lebih aktif dalam menghidupkan kembali ingatan kolektif bangsa. Selama ini, penghargaan terhadap pahlawan lebih banyak diwujudkan dengan menamai jalan-jalan utama, namun Amithya mempertanyakan seberapa banyak anak muda yang benar-benar paham siapa sosok di balik nama tersebut.
“Banyak yang hanya lewat dan menyebut nama jalannya, tapi tidak tahu perjuangan siapa yang sedang dikenang,” ungkapnya.
Amithya menilai, pembelajaran di sekolah saja belum cukup. Ia menyarankan pemerintah melengkapi dengan pendekatan edukatif di ruang publik, misalnya dengan penjelasan singkat di papan jalan atau media informasi lain yang memuat narasi perjuangan tokoh bangsa.
“Kalau upaya ini dilakukan, selain menambah wawasan masyarakat, juga menjadi bentuk nyata penghormatan kepada pahlawan. Jangan sampai generasi setelah kita tumbuh tanpa tahu fondasi perjuangan bangsanya sendiri,” jelas politisi PDI Perjuangan itu. Ia juga menilai, lemahnya pemahaman sejarah ini merupakan tanda darurat literasi yang harus segera dijawab bersama oleh pemerintah dan dunia pendidikan.
Ia mendorong agar kawasan cagar budaya di Malang, seperti Kayutangan, bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan kesadaran sejarah. “Ketika anak muda memahami cerita di balik bangunan tua atau nama jalan, mereka tidak hanya berwisata, tapi ikut menjaga warisan itu,” tambahnya.