Program PMM di Polinema diikuti 58 mahasiswa dari 17 perguruan tinggi.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Sebagai implementasi pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Politeknik Negeri Malang (Polinema) ditunjuk menjadi tuan rumah atau pelaksana dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang dimulai sejak pagi hari tadi, Senin (28/08/2023).
Pembukaan kegiatan PMM 2023 Polinema ini digelar di gedung Teknik Sipil Polinema yang dihadiri oleh Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., Wakil Direktur bidang akademik Polinema Dr. Dra. Kurnia Eka Sari, MM., Ak., CA.,, Wakil Direktur bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Ratih Indri Hapsari, ST., MT., Ph.D dan para pejabat lain Polinema serta mahasiswa peserta PMM 2023.
Ditemui sebelum pembukaan PMM, Taskforce MBKM Polinema yakni Annisa Fitriana, SE., M.S., menjelaskan kali ini dilaksanakan penyambutan mahasiswa Inbound dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
“Jadi ini angkatan ketiga untuk PMM perguruan tinggi dan baru yang perdana untuk yang khusus pendidikan vokasi dimana seluruh pendidikan vokasi dapat melakukan kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka antar pulau. jadi kita menerima mahasiswa dari luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dengan total mahasiswa sebanyak 58 mahasiswa yang berasal dari 17 perguruan tinggi dan vokasi dari seluruh Indonesia,” jelas Annisa.
Selain melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas selama satu semester, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi vokasi ini juga akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara untuk memperkenalkan budaya-budaya Jawa Timur.
https://youtu.be/z37ku4e5h0s
Rasa syukur Polinema menjadi pelaksana program PMM Vokasi ini disampaikan Direktur Polinema Supriatna Adhisuwignjo yang menyampaikan program PMM merupakan flagship dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Riset dan Teknologi dimana Polinema diberi kepercayaan menjadi tuan rumah dan penyelenggara PMM.
“Ini adalah salah satu upaya kita untuk kita berkontribusi agar program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian ini dapat turut kita sukseskan. Polinema ikut berkontribusi dalam rangka untuk menyiapkan agar mahasiswa kita tidak hanya kompeten dalam artian secara hard skil tetapi juga memiliki soft skill dari sisi lain terkait keberadaan mereka sebagai mahasiswa Indonesia yang memiliki ragam macam budaya, adat, tradisi, bahasa dan sebagainya,” ujar Supriatna.
Kekayaan ragam budaya, adat, tradisi yang ada diharapkan Supriatna dapat menjadi kekuatan mahasiswa Indonesia untuk menjadi mahasiswa yang memiliki karakter ke-Indonesiaan dan kebangsaannya yang semakin kuat dengan mengikuti program PMM ini.
Terkait dengan jumlah mahasiswa Polinema yang outbound masih llebih sedikit daripada jumlah mahasiswa inbound dalam program PMM tersebut, Supriatna menjelaskan jika selain PMM mahasiswa Polinema juga banyak yang mengikuti program serupa meski dengan perguruan tinggi mitra Polinema yang ada di luar negeri.
“Kita sebenarnya juga memiliki sebuah program yang terkait dengan outbound dimana kemarin itu ada beberapa program tidak hanya outbound ke perguruan tinggi di dalam negeri tetapi juga outbound dengan pertukaran mahasiswa dengan beberapa kampus yang ada di luar negeri. Sehingga ini menjadi salah satu program mahasiswa Polinema untuk outbound ke kampus di dalam negeri,” pungkas Supriatna Adhisuwignjo.
Para mahasiswa dari berbagai kampus di luar Jawa ini mengikuti penyambutan dan pembukaan PMM di kampus Polinema dengan mengenakan baju adat asal daerah masing-masing. (A.Y)