Mahasiswa UMM Inisiasi Pembuatan Kopi Celup, Sabun Kopi dan Pengharum Ruangan Kopi

Dilaksanakan untuk mengangkat potensi desa Harjokuncaran.

ADADIMALANG – Meskipun diketahui sebagai salah satu desa penghasil kopi terbesar di wilayah Malang Selatan dan di kabupaten Malang, namun potensi kopi yang dimiliki oleh desa Harjokuncaran, Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang dinilai belum dapat dioptimalkan.

Berangkat dari kondisi tersebut, membuat kelompok 28 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Harjokuncaran didampingi Muhammad Kamil sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

31 orang mahasiswa UMM yang tergabung dalam Kelompok 28 ini melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendongkrak potensi yang dimiliki desa Harjokuncaran dimana salah satunya dengan melaksanakan berbagai Pelatihan Kopi yang dapat diwujudkan menjadi sabun kopi, kopi celup dan pengharum ruangan kopi pada hari Selasa (28/02/2020) lalu.

Dalam pelatihan kopi tersebut warga nampak sangat antusisas mengikutinya mengingat kegiatan tersebut merupakan hal baru dan yang pertama dilaksanakan di desa Harjokuncaran tersebut.

“Pelatihan ini menjadi momentum yang tepat untuk menggerakkan warga agar mampu mengoptimalkan dan mengeksplorasi potensi yang ada,” ungkap Kordinator Kelompok 28 KKN UMM, Dimas Nanda Dwi Loka.

Pernyataan Dimas Nanda Dwi Loka tersebut juga diamini oleh salah satu anggota Gapoktan Harjokuncaran, Mariyadi yang menyatakan perlu adanya pelatihan-pelatihan seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UMM tersebut agar warga bisa memanfaatkan kopi sebagai salah satu sumber pengasilan.

“Dengan begitu maka dapat meningkatkan perekonomian warga juga mampu mengedukasi warga bahwa kopi tidak hanya bisa dikonsumsi semata tetapi dapat dimanfaatkan menjadi yang lainnya seperti sabun kopi, kopi celup dan juga pengharum ruangan Kopi,” ungkap Mariyadi.

Kegiatan pelatihan di Pendopo desa Harjokuncaran ini dilaksanakan selama dua jam dimana warga juga diberi kesempatan untuk mencoba membuat sendiri saat itu.

“Dengan begini maka kami (warga) bisa tahu bagaimana cara membuat sabun sendiri dan akan mencobanya di rumah nanti. Bahkan sekarang sudah bawa glycerin untuk percobaan,” ujar salah satu anggota PKK Harjokuncaran, Arif.

Kordinator Kelompok 28 dari UMM, Dimas Nanda Dwi Loka berharap warga Harjokuncaran akan mampu menciptakan ciri khasnya sendiri setelah mengikuti pelatihan dari mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang (UMM) tersebut. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini