Juga untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat terkait industri keuangan.
ADADIMALANG – Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat akan industri keuangan yang ada, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Malang melaksanakan kegiatan Tropicolour Walk 2019 di lapangan Rampal pagi hari tadi, Minggu (17/11).
Kegiatan Tropicolour Walk 2019 ini diawali dengn kegiatan fun walk yang diikuti sekitar 8 ribu masyarakat yang memadati lapangan Rampal sejak pukul 05.30 WIB pagi hari tadi.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri menjelaskan bahwa acara Tropicolour Walk 2019 tersebut dilatarbelakangi hasil survey untuk inklusi keuangan secara nasional ternyata masih di bawah 70 persen atau berkisar di angka 69 persen, sementara di Jawa Timur sudah mencapai 73 persen.
“Target akhir tahun kita untuk inklusi keuangan di wilayah Malang ini bisa mencapai angka 75 persen. Sementara untuk tingkat Literasi atau pemahaman terhadap produk jasa keuangan sudah di angka 30 persen akan kita coba tingkatkan menjadi 35 persen,” ungkap Sugiarto Kasmuri.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, OJK Malang bersama FKIJK Malang menggelar Tropicolour Walk 2019 dengan mendekatkan industri jasa keuangan kepada masyarakat secara langsung.
“Dalam kegiatan ini ada 87 stan yang diisi oleh para pelaku industri keuangan mulai perbankan, asuransi dan lain sebagainya. Masyarakat bisa berinteraksi secara langsung dan lebih mengenal produk-produk dari pelaku industri keuangan yang ada di Malang ini,” jelas Kepala Kantor OJK Malang yang ramah ini.
Kegiatan Tropicolour Walk 2019 oleh OJK Malang dan FKIJK Malang ini juga diapresiasi oleh Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang hadir di lokasi dan menyaksikan pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Tropicolour Walk 2019 ini akan bisa secara langsung memperkenalkan kepada masyarakat tentang produk industri jasa keuangan yang ada seperti perbankan dan asuransi sehingga masyarakat akan bisa lebih memahami akan produk yang bisa mereka pergunakan atau mereka butuhkan,” ungkap Wakil Walikota Malang.
Sofyan Edi Jarwoko juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Malang juga turut serta dalam meningkatkan literasi akan industri jasa keuangan kepada masyarakat melalui interaksi bersama masyarakat secara langsung.
“Yang kemarin kami langsung berinteraksi dengan ibu-ibu tentang produk keuangan yang bisa dipergunakan dalam mengatur keuangan keluarga atau kebutuhan keuangan keluarga, juga dengan kelompok-kelompok masyarakat yang lainnya,” jelas Sofyan Edi Jarwoko.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasdim 083 Kota Malang, Mayor Arh Heru Sunyoto yang menyampaikan bahwa Kodim 0833 kota Malang sangat mendukung upaya literasi keuangan yang dilakukan oleh OJK ataupun industri jasa keuangan yang ada di Malang.
“Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat sehingga Kodim 0833 Kota Malang pasti akan turut mendukung terlaksananya kegiatan ini ataupun yang semacamnya,” ungkap Mayor Arh Heru Sunyoto.
Bahkan Kasdim 0833 kota Malang berharap di tahun 2020 mendatang, kegiatan serupa bisa kembali digelar di lapangan Rampal sehingga akan semakin banyak masyarakat yang akan menerima manfaat dari kegiatan inklusi keuangan tersebut.
Dalam kegiatan Tropicolour Walk 2019 tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Malang dengan Dinas Pendidikan kota Malang terkait dengan literasi keuangan para siswa Sekolah Dasar hingga SLTP.
“Dengan penandatanganan MoU antara FKIJK Malang dengan Dinas Pendidikan kota Malang ini maka akan ada edukasi atau literasi keuangan dari teman-teman industri jasa keuangan di Malang ke sekolah-sekolah di kota Malang,” jelas Kepala Kantor Wilayah BNI Malang, Wiwi Suprihatno yang juga menjabat sebagai Ketua FKIJK Malang.
Secara teknis Wiwi menjelaskan bahwa para pelaku industri jasa keuangan akan mendatangi sekolah-sekolah untuk memperkenalkan tentang industri jasa keuangan dan juga produk-produk yang dimilikinya.
“Dengan cara seperti ini, maka harapan kami target satu siswa satu tabungan akan benar-benar terwujud termasuk peningkatan literasi keuangan yang diberikan sejak dini dari tingkat SD dan SLTP,” pungkas Wiwi Suprihatno. (A.Y)