Setelah digruduk wartawan di Balaikota Malang terkait pernyataan ‘Wartawan Salah Kutip’ yang memojokkan profesi wartawan.
ADADIMALANG – Masih terkait dengan statemen Walikota Malang yang beredar jika munculnya pemberitaan Lockdown wilayah kota Malang adalah akibat kesalahan kutip dari wartawan, Forum Jurnalis Malang Raya yang sudah menggelar rapat kordinasi akhirnya menggelar aksi lagi hari ini, Rabu (18/03/2020).
Massa wartawan yang mencapai lebih dari 50 orang dari berbagai media ini berkumpul di beberapa titik seperti di Gedung DPRD kota Malang, Gazebo Balaikota Malang dan Warung Isor Nongko (WIN) jalan Gajahmada dan bergerak bersama menuju ke Balaikota Malang sekitar pukul 10.45 WIB.
Memasuki hall Balaikota Malang para wartawan yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermogun dan pemberian handsanitizer oleh petugas di Balaikota Malang.

Pertemuan kemudian dilaksanakan di Ruang Sidang Balaikota yang dihadiri oleh Walikota Malang Sutiaji, Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, Kepala Bakesbangpol kota Malang Zoelkifli Amrizal dan Kabag Humas Pemkot Malang Nurwidianto.
Pertemuan dimulai dengan pernyataan dari M. Ariful Huda setelah sebelumnya diberikan tawaran kepada awak wartawan untuk menyampaikan apa yang invin disampaikan melaui pernyataan sikap tersebut.
“Kejadian ini berawal dari adanya wawancara beberapa wartawan dengan Walikota yang kemudian dari hasil wawancara tersebut dibuat berita tentang pembatasan akses keluar masuk wilayah kota Malang. Dari hasil penyelidikan kami ternyata teman-teman sudah melakukan kerja jurnalistik dengan benar, tetapi beredar di sosial media tudingan kami (wartawan) salah kutip sehingga profesi wartawan ini yang dipojokkan dan dipersalahkan,” ungkap pria yang juga Ketua PWI Malang Raya ini.

Dari hasil pertemuan yang sudah dilakukan oleh Forum Jurnalis Malang Raya, Ariful Huda menjelaskan bahwa ada permintaan dari wartawan kepada Walikota Malang untuk melakukan permintaan maaf di media massa dan media sosial.
Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Kota Malang Nurwidianto menjelaskan tentang kronologis kejadian dari sisi Humas Balaikota hingga muncul aksi dari awak media kali ini.
“Kami tidak menyalahkan apalagi intervensi pada pemberitaan media yang sudah melakukan wawancara dan kami juga melakukan apresiasi karena sudah berkenan untuk melakukan wawancara kembali dengan Walikota Malang pada sore harinya,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Wiwid ini.
Peserta audiensi kemudian mendengarkan bersama rekaman wawancara Walikota Malang dan kemudian dilanjutkan dengan dialog.
“Ya saya baru terima rekaman itu hari ini dan kita dengarkan bersama-sama agar tahu bagaimana duduk perkara yang sebenarnya,” ungkap Walikota Malang Sutiaji.
Usai mendengarkan rekaman tersebut, Walikota Malang Sutiaji mengaku jika pernyataan yang menjadi dasar berita pembatasan akses keluar masuk wilayah kota Malang itu dimaksudkan untuk tamu dinas atau instansi yang akan melakukan kunjungan ke kota Malang.
“Yang penting sejak awal konstruksi pikiran saya tidak ada istilah lockdown dan jika saya memang dinilai telah salah maka saya menyampaikan permohonan maaf seperti yang teman-teman wartawan minta kali ini,” ungkap Walikota Malang.

Terkait dengan pernyataan Walikota Malang di akun sosial media yang dimilikinya yang menyebutkan adanya kesalahan kutip oleh wartawan, Walikota Sutiaji mengaku akun sosial media miliknya dioperasionalkan oleh anaknya.
“Setelah berita itu viral, saya bertubi-tubi dihajar pertanyaan tentang pertanyaan Lockdown atau pembatasan akses keluar masuk wilayah kota Malang. Akhirnya saya buat statemen di sosial media karena tidak mungkin untuk menjawab satu persatu pertanyaan yang dikirimkan kepada saya,” ungkap Sutiaji.
“Konstruksinya Manusia itu tempatnya salah sehingga sudah sewajarnya jika ada yang salah maka sewajarnya meminta maaf. Jika dirasa salah maka saya mohon maaf, tetapi kita harus paham konstruksinya ya. Sekarang sudah clear ya,” ungkap Sutiaji.

Sebelum pertemuan diakhiri, wartawan meminta status atau pernyataan di media sosial yang memojokkan wartawan untuk dihapus dan disanggupi Walikota Malang Sutiaji dan diakhiri dengan penyerahan surat pernyataan sikap dari Forum Jurnalis Malang Raya kepada Walikota Malang. (A.Y)