Agricultural Expansion (Agri-X) memiliki empat fitur utama yang dapat membantu para petani.
ADADIMALANG – Berawal dari ide untuk membantu petani untuk lebih mudah mendapatkan informasi yang tepat, benar dan bermanfaat untuk mencapai hasil panen maksimal, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya (UB) Yudika Putra Perdana Pangaribuan bersama empat teman mahasiswa lintas Fakultas di UB berhasil meraih medali emas di ajang internasional Youth International Science Fair (YISF).
Keberhasilan Yudika bersama Cecilia Fauziah dan Anton Meilus Putra (Fakultas Pertanian), Rhobithotus Mufidah (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) serta Rifqi Aqil Asyrof (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) ini tidak serta merta begitu saja.
“Awalnya ide pembuatan aplikasi Agricultural Expansion yang disingkat menjadi Agri-X ini berasal dari Cicilia Fauziah dan Anton Meilus Putra yang dikembangkan bersama dan diikutsertakan dalam perlombaan Internasional pertama kami yakni Scientific Paper dan mampu meraih penghargaan medali Perunggu. Karya Tulis Ilmiah kami saat itu ber judul AGRI-X: Millennial Generation’s Innovation in Improving Farmers’ Welfare and Capacity to Support Food Self-Sufficiency in Indonesia,” ungkap Yudika Putra Perdana Pangaribuan yang dipercaya menjadi Ketua kelompok.
Dari prestasi tersebut, kelompok yang dibimbing oleh dosen Ir. Nurussa’adah M.T. ini kemudian mengembangkan lagi ide Agri-X dan diikutsertakan dalam ajang Youth International Science Fair (YISF) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA) pada tanggal 10 hingga 12 April 2021 lalu.
“Dengan waktu sekitar tiga minggu, kami berusaha melakukan banyak perbaikan hingga ke tahapan pembuatan prototipe Agri-X dengan menggunakan platform google spreadsheet agar dapat dikoordinasi lebih mudah. Dan ternyata Agri-X mampu meraih medali emas dalam ajang internasional tersebut,” ungkap Yudika.
Agri-X ini merupakan perangkat lunak yang membantu pihak-pihak yang aktif di bidang pertanian dengan menyediakan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan seperti fitur Ruang Tani untuk memfasilitasi kebutuhan petani dalam melakukan aktivitas pertanian serta segala informasi yang berkaitan dengan pertanian.
“Ada juga fitur Metani sebagai tempat konsultasi petani dengan ahli pertanian, lalu ada fitur Geographic Information System (GIS) yang memberi informasi akurat terkait kondisi lahan pertanian, serta fitur Barlitan yang menghubungkan petani dengan institusi resmi yang dapat terjalin suatu komunikasi dua arah yang kesemuanya menjadi satu dalam aplikasi dengan desain User Interface dan User Experience yang terbaik bagi demografi pertanian,” ungkap Yudika.
Pengumuman keberhasilan meraih medali emas tersebut baru disampaikan tanggal 16 April 2021 lalu dan diharapkan tidak berhenti di situ.
“Keberhasilan ini tentunya menjadi pemicu kami agar ke depannya kami dapat bekerja lebih keras lagi sehingga nantinya, kami dapat mengimplementasikan ide ini ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” pungkas Yudika Putra Perdana Pangaribuan ini. (A.Y)