Hikmah Ramadan Hari ke 27
ADADIMALANG – Tidak satu haripun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya.
Salah satu di antara keduanya berkata: Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan yang lainnya berkata : Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir.
Penjelasan dikutip dari hadits Nabi riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim yang menegaskan pentingnya berbagi rezeki dengan berinfak atau bersedekah.
Hadits ini dikuatkan lagi dengan ayat Al-Qur’an surat As-Saba ayat 39 yang menegaskan bahwa hakikat memberi adalah menerima dari apa yang telah diberikan.
Dalam ayat ini Allah berfirman :
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.
“Sekecil apapun yang kita berikan pasti akan diganti oleh Allah. Digantinya bisa sekarang atau juga bisa besok. Bisa tidak kepada kita tapi kepada anak kita, cucu dan keturunan kita. Atau bisa saja disimpan oleh Allah sebagai tabungan kita yang akan diberikan suatu saat,”.
Dasar inilah yang menurutnya harus diwujudkan oleh setiap diri umat Islam untuk senantiasa berbagi rezeki dalam bentuk apapun melalui infak kepada orang lain setiap hari dan setiap saat. Bukan hanya kepada manusia, berbagi juga bisa diberikan kepada makhluk ciptaan Allah lainnya.
“Mari biasakan setiap hari berinfak apapun bentuknya bahkan kepada hewan seperti kucing, ayam dan yang lainnya. Kalau di hati ada keinginan melakukan kebaikan maka jangan ditunda, segerakanlah. Karena saat itulah kita sedang dibimbing oleh Allah SWT,” ujar Pengasuh PPIQ Darul Hidayah, Gus Hisa Al Ayyubi.
Menurut Gus Hisa, tidak semua orang diberikan anugerah dalam hatinya untuk berbagi dengan apa yang dimilikinya.
“Jadi, keinginan dalam hati untuk berbagi hakikatnya adalah sebuah kebahagiaan. Sehingga hal itu harus disyukuri dengan cara melakukannya. Memang kecenderungan manusia ketika bertambah harta dan fasilitasnya ia akan tambah kebakhilannya,” ungkap Gus Hisa.
Menurut pria yang juga mengasih Majelis Hikmah Islam ini, perlu diingat bahwa orang yang mau memberikan hak Allah yang ada pada orang tersebut maka ia akan didorong ketakwaannya dan akan meraih kebahagiaan serta keuntungan dunia dan akhirat.
“Orang yang berbahagia akan didorong dan dipermudah untuk meraih kebahagiaannya. Kullu muyassarun lima khuliqo lah. Berbuatlah karena setiap orang dimudahkan melakukan apa yang ditakdirkan untuknya. Barang siapa yang ditakdirkan untuk surga ia diberi kemudahan untuk melakukan amalan penduduk surga, dan barang siapa yang ditakdirkan untuk neraka ia diberi kemudahan untuk melakukan amalan penduduk neraka,” ujar Gus Hisa.
Menurut pria berkacamata ini, kecintaan terhadap dunia jangan sampai mengalahkan kecintaan kepada akhirat. Kehidupan abadi di akhirat harus diutamakan dengan tidak mengabaikan kehidupan di dunia sehingga kebahagiaan abadi akan dapat diraih di akhirat.
“Seringan-ringannya siksa neraka itu adalah ketika ada kerikil neraka di telapak kaki kita dan kepala langsung mendidih.
Semoga kita terhindar dari siksa neraka. Selamat menjalankan ibadah puasa,” pungkas Gus Hisa. (A.Y)