Laksanakan berbagai kegiatan dan pelatihan hingga hibah barang pendukung.
ADADIMALANG – Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (Penmas) yang dilaksanakan oleh dosennya, Universitas Widyagama (UWG) Malang mendukung Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan untuk mengembangkan Wisata olah raga air (Water Sport Tourism) berbasis Pendidikan Konservasi Estuari Ungapan.
Beberapa dosen UWG Malang yang turun langsung ke lokasi untuk merancang watersport tourism berbasis konservasi Estuari Ungapan tersebut antara lain Dr. Purnawan D. Negara, SH., MH, Prof. Dr. Iwan Nugroho, MP dan Dr. Tri Wardhani, MP.
Langkah konkret para dosen Kampus yang berjuluk Kampus Inovasi ini dengan melakukan pemetaan rute susur sungai, identifikasi atraksi tiap rute, identifikasi jenis mangrove, pembuatan panduan mengenal mangrove, pelatihan pemanduan pada tanggal 11 Desember 2022 lalu.
“Selain itu kami juga melaksanakan pelatihan pembuatan website promosi wisata pada tanggal 13 Desember 2022, Pelatihan Perawatan Alat pada tanggal 20 Desember 2022, dan juga menghibahkan peralatan water sport tourism berupa 3 buah perahu kayak, 6 buah dayung dan pelampung, serta pompa kepada warga dampingan yang baru saja diserahkan pada Jumat, 23 Desember 2022 oleh Rektor Universitas Widyagama Malang hari ini,” ungkap Kordinator Pengabdian Masyarakat Dosen UWG Malang, Purnawan D. Negara.
Dikonfirmasi terpisah, Rektor UWG Malang, Dr Agus Tugas Sudjianto ST., MT., berharap berbagai kegiatan termasuk pelatihan dan juga hibah dari UWG tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam rangka mendukung rintisan wisata konservasi yang telah dilakukan warga sehingga tetap berkelanjutan dan berkembang.
Di lokasi yang sama, pakar Ekowisata UWG yang juga turun ke lokasi untuk melaksanakan pengabdian masyarakat yakni Prof. Iwan Nugroho menyampaikan bahwa Kawasan Bajul Mati di Sidodadi dan sekitarnya itu ternyata wisatanya tidak hanya ada pantai saja.
“Ada juga spot-spot wisata di sungai yang dapat dikembangkan dengan sentuhan konservasi. Jika bagian hulu ini dijaga maka akan dapat menyelamatkan Estuari Ungapan di bagian hilirnya,” ujar Iwan Nugroho.
Koordinator Pengabdian Masyarakat Dosen UWG yakni Purnawan D. Negara menegaskan desa Sidodadi, kecamatan Gedangan yang memiliki kekayaan alam berupa lintasan Sungai Bangkong dan Sungai Bajul Mati, serta Estuari Ungapan, berpotensi dikembangkan wisata olah raga air agar wisata yang ada selama ini tidak terpusat di Pantai Ungapan dan menjadi beban ekosisitem di sana.
“Wisata olahraga air yang dirancang akan menyusuri Sungai Bangkong hingga Sungai Bajul Mati dengan sentuhan konservasi akan mengajak pengunjung mengamati dan paham akan pentingnya mangrove bagi Estuari Ungapan,” ungkap Purnawan.
Beberapa atraksi atau kegiatan yang dapat dilakukan saat melakukan wisata olahraga air tersebut menurut Purnawan adalah mencari kerang hijau di sela-sela mangrove, memanen buah nipah, mengamati keajaiban ekosistem mangrove, ionisasi tubuh dengan kelapa muda hingga reboisasi mangrove di Estuari.
“Sentuhan konservasi ini memberikan makna yang berbeda yang lebih esensi dari sekedar wisata, di mana wisata hanya alat konservasi Estuari,” pungkas Purnawan D. Negara.
https://youtu.be/TPczi4cCYv0
Mewakili warga desa Sidodadi penerima manfaat, Izar mengungkapkan warga sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan Universitas Widyagama Malang terhadap upaya yang telah dirintis warga selama ini.
“Semoga dukungan UWG ini tidak hanya pada kegiatan ini saja, namun juga pada kegiatan-kegiatan yang lain,” ungkap Izar.
Kegiatan pengabdian dosen Universitas Widyagama Malang ini terlaksana dari dukungan hibah atau bantuan pendanaan dari Kemendikbudristek dalam Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS Tahun 2022. (A.Y)