Program Sakura perdana setelah pandemi Covid-19.
ADADIMALANG – Setelah tiga tahun pelaksanaannya ditunda karena pandemi Covid-19, Pertukaran Mahasiswa Jepang dengan STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) dalam program Sakura tahun ini kembali dilaksanakan secara luring.
Kegiatan Sakura tahun 2023 yang diikuti oleh 23 orang mahasiswa Kanda University Jepang ini dibuka secara resmi dengan menghadirkan seluruh mahasiswa Jepang yang akan belajar selama 1 tahun di kampus STIE Malangkuçeçwara pagi tadi, Senin (06/02/2023).
Kordinator Indonesian Studies Program (ISP) STIE Malangkuçeçwara, Suprapti, S.Pd., M.Pd. menjelaskan progam Sakura tahun 2023 merupakan kegiatan pertukaran mahasiswa Jepang pertama kali yang dilaksanakan secara luring paska pandemi Covid-19.
“Saya senang sekali akhirnya Program Sakura di kampus STIE Malangkuçeçwara ini dapat kembali digelar setelah 3 tahun lamanya tidak terlaksana dengan luring. Meski merasa sedih akibat adanya pandemi covid-19 namun ada juga pelajaran dan hikmah dengan adanya pandemi tersebut,” ujar Direktur ISP STIE Malangkuçeçwara.
Mengakhiri sambutannya, Suprapti berharap pelaksanaan program Sakura kali ini dapat lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya.
https://youtu.be/2Lf5PvgT3Eo
Sementara itu Ketua STIE Malangkuçeçwara, Drs Bunyamin, MM., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan program Sakura merupakan kelanjutan dari program Bunga yang telah dijalankan STIE Malangkuçeçwara sebelumnya.
“Akhirnya setelah program Bunga, kita lanjutkan dengan program Sakura yang saat ini sudah berjalan tahun ke lima. Dan semakin terlihat hubungan STIE Malangkuçeçwara dengan Kanda University Jepang semakin mesra,” ungkap pria yang akrab disapa Beny ini.
Beny bersyukur upaya internasionalisasi kampus STIE Malangkuçeçwara justru tidak berhenti meski terjadi pandemi covid-19, dan berbagai upaya yang dilakukan tersebut mulai membuahkan hasil.
“Dalam bingkai visi dan misi STIE Malangkuçeçwara saya berangan-angan kapan rasanya kita dapat melakukan staff exchange, karena terkait dengan visi kita secara spesifik terkait dengan Indeks Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh Dikti termasuk di dalamnya ada Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Beny.
Dengan adanya staff exchange yang diharapkan tersebut, Beny berharap akan ada penelitian yang bersifat global dengan melaksanakan riset bersama-sama antara STIE Malangkuçeçwara dengan Kanda University Jepang.
Ditemui di lokasi yang sama, salah satu mahasiswa peserta program Sakura yakni Moeka Atase mengaku sangat tertarik untuk belajar tentang bahasa dan budaya Indonesia di kampus STIE Malangkucecwara.
“saya juga mau belajar budaya dan memakai batik, saya berharap semua orang di STIE Malangkuçeçwara ini mau mengajari saya banyak hal,” ungkap Moeka.
Program Sakura secara resmi dibuka oleh Ketua STIE Malangkuçeçwara dan diisi dengan berbagai penampilan seni budaya dari Indonesia dan juga Jepang, dan diakhiri dengan sesi perkenalan mahasiswa Kanda University Jepang.
Selain belajar tentang bahasa dan budaya Indonesia di kampus STIE Malangkuçeçwara, 23 mahasiswa Kanda University tersebut akan tinggal di rumah-rumah warga di sekitar kampus agar dapat berinteraksi langsung termasuk mempelajari budaya dan bahasa selama hidup di Malang. (A.Y)