ADADIMALANG – Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengapresiasi sekolah-sekolah yang dinilai mampu dan berhasil melaksanakan Gerakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (PBLHS) melalui Penghargaan Adiwiyata Kota.
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan bersamaan dengan apel pagi di Balai Kota Malang pagi hari tadi, Senin (27/03/2023).
Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji mengatakan penghargaan tersebut merupakan hasil kerja dengan komitmen tinggi.
“Kerja kecil, cepat dan cerdik dilaksanakan dan hasilnya tercapai. Artinya tidak banyak orang yang memiliki komitmen, kerja keras dan usaha yang terus menerus adalah istiqamah. Oleh karena itu, yang namanya prestasi hanya bisa diraih oleh mereka yang beriman dan berkomitmen,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Terdapat 20 sekolah yang dinilai mampu melaksanakan kampanye PBLHS dan menerima penghargaan Adiwiyata tingkat kota antara lain MI Nurul Huda, MIN 1, SD NU Hasyim Asy’ari, SDN Bakalankrajan 2, SDN Bandulan 5, SDN Bareng 1, SDN Ciptomulyo 1 , SDN Jatimulyo 2, SDN Jatimulyo 5, SDN Karang Besuki 2, SDN Kebonsari 1, SDN Lesanpuro 2, SDN Madyopuro 5, SDN Oro-Oro Dowo, SDN Tanjungrejo 3, SDN Tlogowaru 2, SMP Mardiwiyata, SMP Muhammadiyah 1 , MTsN 2 dan MTs Sunan Kalijaga.
Dengan adanya gerakan PBLHS tersebut dapat membentuk perilaku warga sekolah yang bertugas menjaga fungsi lingkungan hidup, dan kualitas lingkungan sekolah dan kabupaten menjadi lebih baik. Selain itu diharapkan dapat mendukung ketahanan komunitas sekolah.
“Banyak aspek yang perlu mendapat perhatian dalam evaluasi Sekolah Adiwiyata, dimana salah satunya menjaga kebersihan material, dalam hal ini menyediakan infrastruktur maupun non-resources,” ungkapnya.
Disebutkan gerakan PBLHS harus fokus pada fungsi sanitasi dan drainase, serta pengelolaan sampah dan penanaman dan pemeliharaan pohon dan tumbuhan, konservasi air dan energi, serta perilaku inovatif dan ramah lingkungan, selain aspek kebersihan. Kesuksesan sekolah menurut Wali Kota Sutiaji tidak dapat dilepaskan dari dukungan siswa, guru, wali siswa dan masyarakat lainnya.
“Sekokoh apapun karakter anak, kalau lingkungannya tidak mendukung maka tidak mungkin tercapai. Jadi, tentu saja komponen-komponen di lingkungan pendidikan ikut membantu tercapainya Adiwiyata. Saya berterima kasih kepada lembaga pendidikan yang telah menerima penghargaan Adiwiyata. Saya kira ini bisa terus didorong, bisa berdampak pada sekolah lain,” ujarnya.
Selain memberikan Penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Malang, Sutiaji juga memberikan apresiasi kepada SDN Lowokwaru 2, SDN Purwodadi 1, dan SD Unggulan Al-Ya’lu yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Selain itu juga kepada SDN Percobaan 2, SD Muhammadiyah 4, SDN Kota Lama 1, SMPN 23, dan SMP Laboratorium UM untuk kategori Adiwiyata Nasional. (A.Y)