Dalam ICSG tersebut diharapkan akan dapat dihasilkan ide dan praktik terbaik serta teknik baru untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, berkinerja tinggi dan tangguh.
ADADIMALANG.COM | Semarang – Menghadapi kondisi distrupsi dengan berbagai tantangan dan serba ketidakpastian saat ini, diharapkan perusahaan dapat mencapai kinerja berkelanjutan sekaligus menciptakan ketahanan untuk terus bertahan.
Terkait dengan hal tersebut, Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan International Conference on Sustainability and Governance (ICSG) The 8th Sustainability Practitioner Conference (SPC), Kamis kemarin (19/10/2023).
Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Sustainable Performance and Business Resilience: Navigating the Path to Success’ tersebut dihadiri oleh para akademisi, pakar industri, praktisi keberlanjutan hingga kalangan profesional yang akan membahas hubungan dinamis antara keberlanjutan, kinerja dan ketahanan bisnis di ICSG.
Dari pembahasan dan diskusi yang dilaksanakan dalam ICSG tersebut diharapkan akan dapat dihasilkan ide dan praktik terbaik serta teknik baru untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, berkinerja tinggi dan tangguh melalui presentasi yang menawan, konferensi interaktif dan percakapan kolaboratif. Dalam acara ini juga menerima pengajuan isu-isu terkait SDGs.
Dalam implementasi SDG’s diperlukan adanya partisipasi dan keterlibatan dari beberapa pemangku kepentingan dimana dari sisi Pemerintahan dan Parlemen diperlukan adanya penetapan indikator dalam setiap target, pengembangan kebijakan, regulasi dan penyelarasan program, penyiapan data dan informasi, diseminasi, komunikasi dan advokasi, monev serta pendanaan.
Sedangkan dari filantropis dan bisnis diperlukan adanya advokasi pelaku usaha, pemfasilitasi program kepada pelaku usaha, peningkatan kapasitas serta dukungan pendanaan. Dukungan perguruan tinggi seperti UNDIP dalam program SDG’s antara lain dalam rangka peningkatan kapasitas melalui kegiatan lokakarya instrumentasi dan kegiatan standarisasi pengukuran implementasi SDGs di Jawa Tengah, sebagai pemantau dan evaluasi serta policy Research.
Sumarno dari BAPPEDA Jawa Timur menyampaikan keterlibatan ormas dan media juga dibutuhkan dalam tahapan diseminasi dan advokasi pada masyarakat untuk memfasilitasi program di lapangan, membangun pemahaman publik tentang SDGs serta sebagai monitoring pelaksanaan program.
Pada International Conference yang berlangsung secara Hybrid tersebut juga bergabung Prof. Haruni Krisnawati selaku Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia sebagai Keynote Speaker.
Selain itu terdapat empat narasumber lainnya yang memberikan materi secara panel yakni Prof Mohamad Nasir selaku Board of Commissioner of BSI (Bank Syariah Indonesia), Prof Khaleed Hussaeiny selaku Professor of Accounting, University of Portsmouth, Prof Faisal, Ph.D selaku Professor in Sustainability Accounting, Diponegoro University serta Sumarno, S.E., MM. selaku Regional Secretariat of Central Java. (A.Y)