SMAN 21 Surabaya dan Institut ASIA Malang kirim tiga tim peserta lomba mural.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Pelaksanaan Lomba Mural dalam rangka Hari jadi ke-6 Whiz Prime Hotel Malang menarik minat banyak pihak. Tidak hanya seniman atau pelaku ekonomi kreatif dan pelaku desain komunikasi visual dan juga muralis, berbagai instansi pendidikan juga mengirimkan siswa didiknya untuk mengikuti lomba mural tersebut.
Salah satunya adalah SMAN 21 Surabaya yang secara khusus mengikutsertakan tiga tim siswa didiknya untuk mengikuti lomba mural yang dilaksanakan di lapangan parkir baru Whiz Prime Hotel Malang ini.
“Jadi keikutsertaan anak-anak dari kelas ekstra kurikuler Batik ini mengikuti lomba salah satunya disebabkan minimnya lomba yang terkait dengan kreasi batik, oleh karena itu dengan mengikuti lomba mural ini maka anak-anak dapat mengaplikasikan batik di media tembok dalam bentuk mural ini,” jelas salah satu Guru seni budaya SMAN 21 Surabaya, Rudlofuddin Jindan, S.Pd., M.Pd.
Menurut pria berkacamata yang ramah ini, dengan mengikuti lomba tersebut maka para siswa didiknya akan mendapatkan pengalaman (experience) untuk mengaplikasikan batik dalam bidang-bidang selain kain termasuk belajar membuat sketsa dan juga belajar berkompetisi.
“Dengan mengikuti lomba maka dapat belajar mengenal lawan dan juga belajar bersaing termasuk menjunjung sportivitas sementara melihat karya di lomba juga menjadi bahan inspirasi mereka sehingga ketika mereka pulang mendapat ilmu, dan jika menang itu bonusnya ikut lomba,” ungkap pria yang akrab disapa Jidan ini.
Membawa tiga tim mengikuti lomba, Jidan mengaku setiap tim membawa konsep desain yang berbeda-beda tetapi dengan tema besar Indonesia Heritage sesuai ketentuan lomba.
Tak berbeda dengan tim dari SMAN 21, mahasiswa dari Institut ASIA Malang yang berasal dari UKM Design Squad dan HMJ DKV juga mengikuti lomba tersebut sebanyak tiga tim.
Ketua Umum UKM Design Squad Institut ASIA Malang yakni Diyas Irfani Ahmad mengaku timnya membawakan desain dengan memasukkan banyak gambar warisan Indonesia seperti Candi Borobudur, Batik dan Keris yang merupakan senjata tradisional nusantara.
“Kalau lomba mural sih kami jarang mengikutinya namun juga bukan hal baru bagi kami mengingat kami lebih sering mengikuti lomba ilustrasi digital,” ungkap Diyas.
Sementara perwakilan dari HMJ DKV ASIA Malang yakni Adina Nur Aisyah mengaku desain mural yang ditampilkan memunculkan gambaran keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Jadi di sini akan menampilkan keberagaman mulai agama seperti Khonghucu, ada yang mengenakan jilbab dari agama Islam dan lain sebagainya. Selain itu kami juga memunculkan warisan budaya di berbagai daerah di Indonesia ini,” ungkap Adinda.
Perlu diketahui, Whiz Prime Hotel Malang menggelar Lomba Mural dalam rangka peringatan hari jadinya yang ke-enam di tahun 2023 ini. Lomba mural dilaksanakan di lahan parkir barunya yang seluas hampir satu hektar dan mampu menampung sekitar 70 mobil jenis city car.
“Jadi kami menerima peserta lomba mural ini sebanyak 54 tim, dimana masing-masing tim maksimal beranggotakan tiga orang. kenapa 54 peserta, karena menyesuaikan lahan yang dapat menjadi media pembuatan mural yang kami miliki ini,” pungkas GM Whiz Prime Hotel Malang.
Berdasarkan informasi, dari pelaksanaan Lomba Mural Whiz Prime Hotel Malang ini diketahui Juara 1 berhasil diraih peserta dengan nomor dinding 52 dengan score 1.697 atas nama Govinda, Juara 2 diraih peserta dengan nomor dinding 53 dengan score 1.693 atas nama Levan, Lady dan Adel, sementara Juara 3 diraih peserta dengan nomor dinding 44 dengan score 1.662 atas nama Yudi dan Antok.
Selain tiga pemenang utama, Whiz Prime Hotel Malang juga memilih dua Juara Harapan yakni Juara Harapan 1 diraih peserta dengan nomor dinding 19 dengan score 1.654 atas nama UNESA, Juara Harapan 2 diraih peserta dengan nomor dinding 43 dengan score 1.652 atas nama Ahmad Saihu dan Aini. (A.Y)
