ADADIMALANG – Penerapan Metode Pengembangan Sekolah Secara Menyeluruh (Whole School Development) oleh USAID Prioritas kepada sekolah-sekolah yang menjadi mitranya ternyata diakui telah membawa perubahan positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan dan output sekolah.
“Itu juga diakui oleh Mantan Menteri Pendidikan yang lalu yaitu bapak Anies Baswedan yang menyatakan bahwa metode Whole School Development yang dikembangkan oleh USAID Prioritas itu membawa dampak yang positif,” ujar Handoko Widagdo, WSD National USAID Prioritas.
Hasil positif tersebut kemudian dilihat oleh Kementrian Agama Republik Indonesia yang menyatakan akan menggunakan konsep Whole School Deveopment yang dikembangkan oleh USAID Prioritas dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sekolah yang ada di bawah naungan Kementrian Agama Repulik Indonesia.
“Mulai tahun ini Kementrian Agama menyediakan anggaran sebesar Rp.50 juta untuk setiap KKM yang menjadi mitra USAID,” ujar Handoko.
Dengan semakin banyaknya sekolah yang menggunakan metode Whole School Development tersebut, diharapkan akan memperkecil jarak antara sekolah yang disebut favorit dan sekolah yang tidak mendapat julukan sekolah favorit.
“Ingat ya, sekolah favorit atau tidak itu semua menggunakan anggaran negara, sehingga kalau ada sekolah yang sampai tidak ada peminatnya maka terjadi kerugian negara. Semakin banyak sekolah yang tidak diminati, maka semakin besar kerugian negara,” pungkas Handoko. (A.Y)