Gandeng Muhammadiyah, Abah Anton Berpeluang Menang
Kota Malang – Koalisi PKB – PAN sama halnya ‘mengawinkan’ dua organisasi keagamaan terbesar di negeri ini, NU – Muhammadiyah. Apabila keduanya menggerakkan mesin politik maka peluang Abah Anton memasuki periode kedua, sangat besar.
Salahudin, alumni Master Ilmu Politik Lokal di Khon Kaen University Thailand, memperkirakan calon walikota petahana memiliki kans besar dalam percaturan politik di Kota Malang tersebut.
“Pasangan yang paling berpeluang adalah Abah Anton tapi dengan catatan menggandeng Muhammadiyah. Kalau Abah Anton menggandeng Muhammadiyah memiliki peluang menang,” prediksinya.
Kenapa harus Muhammadiyah? Salahudin menyampaikan Muhammadiyah mampu mendulang suara yang cukup signifikan. Ini untuk menguatkan dukungan suara Abaha Anton dari NU yang kemungkinan akan bergeser ke figur lain yang juga mencalonkan dalam Pilkada dan memiliki basis dukungan di NU.
“Melalui Muhammdiayah akan mampu mendulang suara yang cukup besar karena Abah Anton kemungkinan besar sudah memiliki dukungan suara dari NU. Dan selama ini, NU – Muhammadiyah adalah ormas agama yang memiliki umat sangat besar,” paparnya.
Memilih tokoh kultural, menurut Salahudin akan memberikan nilai plus bagi Abah Anton dan tidak menjadi beban. Karena yang digandeng adalah tokoh kultural bukan politisi sehngga dapat dikendalikan.
“Wakil walikota ini dapat dimaksimalkan dalam urusan administrasi, karena bukan politisi maka dapat dikendalikan sehingga ada pembagian tugas yang jelas. Kali ini sangat tepat apabila bergandengan dengan tokoh kultural,” ulasnya.
Selama ini, Muhammadiyah enggan terlibat politik lokal tapi memilih fokus politik nasional. Tapi kini, Salahudin menegaskan Muhammadiyah mulai tertarik dengan politik lokal. “Oleh karena itu apabila Abah Anton menangkap peluang ini maka berpeluang menang. Muhammadiyah akan menyatukan kekuatan,” katanya.
Menguatkan silaturahmi dengan Muhammadiyah bagi Abah Anton akan membuka jalan untuk memenangkan perhelatan politik lima itu.
Apabila Abah Anton mengabaikan Muhammadiyah dan tetap menggandengn tokoh dari NU, maka menurut Salahudin yang mendapatkan peluang adalah Arief Wicaksono, calon walikota dari PDIP.
Karena suara Muhammadiyah sebagian akan mengalihkan dukungan pada figur lain. “Tidak menutup kemungkinan sebagian suara Muhammdiyah akan mendukung Bunda Heri tetapi tidak sistematis,” prediksinya yang tentu akan berdampak pada dukungan suara. (Team)