ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Usai melakukan safari politik dengan Pengurus DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Malang untuk membahas koalisi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang November mendatang, Pengurus DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Malang kembali melaksanakan kunjungan ke kantor Partai Politik lainnya yang tergabung dalam Fraksi Damai.
Partai Politik yang tergabung dalam Fraksi Damai yang dikunjungi pagi tadi adalah DPD Nasdem Kota Malang, dimana kedatangan Pengurus DPD PAN Kota Malang ini disambut langsung oleh Ketua DPD Nasdem Kota Malang Hanan Jalil bersama jajaran pengurusnya.
Pertemuan berjalan dengan penuh keakraban di mana baik pengurus DPD PAN ataupun DPD Nasdem saling berbagi dan berdiskusi terkait dengan konstelasi politik kota Malang menjelang Pilkada pada bulan November 2024 mendatang.
Usai pertemuan di Kantor DPD Nasdem Kota Malang tersebut ada hal menarik yang disampaikan oleh Lookh Makhfudz, SS selaku Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Malang yang menyampaikan jika informasi dari Ketua DPD Nasdem Kota Malang diketahui bahwa Partai Nasdem Kota Malang memiliki catatan tersendiri dengan hasil survei yang telah dilaksanakan.
“Dari hasil survey tersebut menegasi bahwa Abah Anton masih ada di urutan pertama, bahkan ketika surveyor menyampaikan pertanyaan yang amat sangat krusial tentang kendala hukum ternyata masyarakat masih memilih Abah Anton sebagai Calon Wali Kota Malang,” ungkap Lookh.
Terkait dengan hal tersebut. Lookh menyatakan hal tersebut patut menjadi catatan bahwasanya Abah Anton masih kuat dalam tataran elektabilitasnya.
“Kunjungan kita ke Nasdem dalam rangka memperkuat komunikasi empat partai yang tergabung selama lima tahun di dalam Fraksi Damai yang kemudian akan memantapkan dan menyinergikan juga dalam satu kekuatan mengusung Wali Kota yang memang representatif untuk Kota Malang ke depan,” ungkap Lookh Makhfudz, SS.
Ditanya peluang empat partai yang tergabung dalam Fraksi Damai dapat membentuk satu koalisi dalam pesta demokrasi Pilkada Kota Malang tahun ini, Lookh Makhfudz menegaskan jika setiap partai nantinya juga tidak akan berpikir ideal nuansa Pilpres dibawa ke Pilkada di daerah-daerah.
“Tentunya akan lebih menegaskan bahwa kondisi di daerah masing-masing bilamana memang koalisi itu bisa dibentuk dari partai-partai yang bukan koalisi di Pilpres dan itu menguntungkan bagi partai-partai yang ada di daerah itu maka DPP memahami tentang itu,” ungkapnya.
Mengakhiri wawancara, Lookh Makhfudz menegaskan jika untuk PAN hingga saat ini masih terbuka soal koalisi di daerah seperti apa sehingga informasi dari DPD PAN di daerah akan dapat memberikan keterangan sebaik-baiknya terkait siapa figur yang akan diusung dan partai apa saja yang akan mengusung untuk diambil keputusan yang terbaik terkait Pilkada.
Sementara itu, Anggota DPRD terpilih Partai NasDem kota Malang periode 2024-2029 yakni Dito Arief Nurakhmadi, S.AP., M.AP. menyampaikan Partai Nasdem menyambut baik silaturahmi politik dari DPD PAN Kota Malang khususnya dalam rangka memperkuat komunikasi politik menjelang Pilkada Kota Malang 2024.
“Saya kira, dari silaturahmi ini memperlihatkan bahwa konstalasi politik di Kota Malang masih dinamis dan cair, dimana wacana KIM yang digadang-gadang akan diterapkan di Kota Malang dengan mengusung Paslon Wahyu – Ali Muthohirin nampaknya belum terlihat nyata, kedatangan PAN ke Nasdem, yg rencananya akan ditindaklanjuti ke beberapa Partai lain dengan sendirinya membantah wacana tersebut.
Kami malah lebih melihat potensi terjadinya koalisi yang berkearifan lokal di Kota Malang, dimana bisa jadi nantinya Partai-partai bersama-sama mengusung Koalisi Alternatif diluar skema Koalisi Nasional untuk mengusung pasangan calon tertentu atau calon yang sekarang sudah beredar namanya. (A.Y)