ADADIMALANG.COM | Kabupaten Malang – Dengan tujuan mengembangkan Wisata Hijau di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, beberapa dosen Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Pelatihan Hospitality English dan Educational Tourism pada hari Rabu lalu (26/06/2024).
Kegiatan pelatihan tersebut yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Tulusbesar tersebut merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang wajib dilaksanakan oleh para dosen POLINEMA. Sementara bagi mahasiswa, program PKM tersebut dapat menjadi sarana praktik berkomunikasi dengan masyarakat, serta praktik public speaking di depan umum dalam Bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat POLINEMA di Desa Tulusbesar Tumpang ini adalah Noverita Wahyuningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan para mahasiswa yang diajak ke lokasi juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan teori pembelajaran Bahasa Inggris untuk Industri Pariwisata (English for Tourism Industry) yang dipelajari di kampus POLINEMA.
“Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan Bahasa Inggris praktis untuk industri pariwisata di Desa Tulusbesar, khususnya untuk dapat memberikan layanan yang ramah, hangat, dan berkualitas (kind and helpful) bagi wisatawan terutama wisatawan asing,” jelas Noverita.
Desa Tulusbesar dipilih karena selain sudah menjadi desa mitra POLINEMA, Desa Tulusbesar merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Malang.
Dalam kegiatan PKM ini juga sedikit dikenalkan dengan EduTourism atau wisata edukasi yang diharapkan akan menunjang program wisata budaya yang hijau atau ramah lingkungan.
Tim PKM pelatihan kali ini beranggotakan Ririn Pratiwi Suharto, S.S., M.Pd, Drs. Zubaidi, M.Pd, Tri Astuti Handayani, S.S., M.Hum, Dra. Nurdjizah, M.Pd, Putri Sekarsari, S.S., M.Li dibantu mahasiswa dari Jurusan Administrasi Niaga Violitaradika Putri, Nailatur Rohmah, Diah Utami Cahyaningputri Endang K, Veronica Septiana Hermawan, Aza Ardhelia Syafa Arum dan Andris Wiliana.
“Sasaran awal adalah para pegiat wisata di Desa Tulusbesar, baik dari sektor akomodasi, transportasi, katering, sektor publik, maupun retail berupa ekonomi kreatif. Pada praktiknya akhirnya yang menjadi peserta pelatihan ini adalah 16 orang ibu-ibu PKK desa Tulusbesar yang diketuai oleh Anis dan terlibat dalam sektor ekonomi kreatif untuk penunjang wisata budaya di Tulusbesar khususnya pegiat UMKM,” ungkap Noverita.
Pelatihan diadakan untuk mengenalkan bahasa inggris menjadi bahasa global yang penting untuk komunikasi internasional dan industri pariwisata termasuk di Indonesia, dimana kemahiran dalam berbahasa inggris diyakini dapat membuka banyak peluang untuk kemajuan karis/profesi dan/atau untuk akses terhadap program pendidikan yang berkualitas.
“Selain itu bahasa inggris juga dipercaya dapat memungkinkan terwujudnya pertukaran dan pemahaman antar budaya, serta memperkaya pengalaman berwisata bagi wisatawan maupun bagi penduduk setempat. Industri pariwisata di Indonesia merupakan salah satu pendorong ekonomi yang signifikan, yang didukung oleh keindahan alam, warisan budaya yang kaya, serta adanya dukungan Pemerintah,” ujarnya.
Harapannya Pemerintah atau Perangkat Desa dapat mendukung praktik pelatihan Bahasa Inggris dan wisata budaya yang ramah lingkungan, serta mempertimbangkan kemungkinan peluang wisata edukasi yang sesuai dengan potensi desa. (A.Y)