ADADIMALANG.COM | Kampus UNITRIPelaksanaan Prosesi wisuda merupakan satu momentum yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa dan orang tua mahasiswa sebagai tanda kesuksesan menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi.

Namun prosesi wisuda seolah sudah terkonsep selalu serius dan seremonial dari awal hingga akhir kegiatan, yang acapkali membuat para peserta wisuda menjadi tegang ataupun bosan.

Menyadari hal tersebut, panitia pelaksana wisuda Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang pada kesempatan wisuda kali ini menghadirkan konsep wisuda yang sedikit berbeda. Seremonial wisuda akan tetap sama, tetapi ada sisipan acara yang baru dalam wisuda kali ini.

Rektor UNITRI Malang, Prof. Ir. Eko Handayanto, M. SC., Ph. D., menyampaikan peserta wisuda UNITRI kali ini hampir sama dengan peserta wisuda sebelum-sebelumnya yakni sekitar 400 orang.

“Ya hal ini sudah disesuaikan dengan kapasitas ruangan atau gedung yang dipergunakan untuk wisuda, karena yang hadir di dalam gedung ini selain wisudawan adalah para orang tua wisudawan,” ungkap Eko Handayanto.

Rektor UNITRI Malang tersebut dalam sambutannya juga memberikan pesan kepada para wisudawan agar tidak hanya menjadi pencari kerja (jobseeker) saja tapi juga berpikir menjadi pioner untuk memulai usaha sendiri (wirausaha).

“Yang berbeda dalam wisuda kali ini adalah wisuda dilaksanakan dengan lebih santai karena yang menyampaikan pidato wisudawan tidak hanya wisudawan terbaik saja, tetapi wisudawan-wisudawan yang lain juga boleh berbicara,” ungkap Eko.

Dalam pelaksanaan wisuda kali ini ada 12 orang wisudawan yang menyampaikan pendapat baik berupa ucapan terimakasih, bersyukur dapat menempuh dan menyelesaikan pendidikan di UNITRI Malang dan juga memberikan masukan serta kritik.

“Saya pikir itu bagus untuk masukan dan kritik ke kampus baik dari sisi fasilitas, dosen, sistem atau model pengajaran dan lain sebagainya itu akan menjadi bahan bagi kampus untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan,” ujar Eko.

Ditanya apakan model tersebut akan diterapkan di wisuda berikutnya, Rektor UNITRI Malang menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada pihak panitia pelaksana wisuda berikutnya.

Sementara itu salah satu lulusan terbaik UNITRI Malang di wisuda periode ini yakni Dzakwan Arif Prasetya, S.Pd., menceritakan dirinya selalu serius dalam mengerjakan tugas dan melakukan improvisasi pada jawaban tugas yang diberikan agar memiliki sudut pandang yang berbeda dengan teman-temannya yang lain.

“Saya selalu belajar materi yang akan diajarkan sambil berjalan dari kontrakan ke kampus sebelum kuliah sehingga materi yang diajarkan dosen nanti saya akan lebih mengerti,” jelas Dzakwan Arif.

Rektor UNITRI Malang, Prof. Ir. Eko Handayanto, M. SC., Ph. D., bersama salah satu wisudawan terbaik UNITRI Dzakwan Arif Prasetya, S.Pd.
Rektor UNITRI Malang, Prof. Ir. Eko Handayanto, M. SC., Ph. D., bersama salah satu wisudawan terbaik UNITRI Dzakwan Arif Prasetya, S.Pd.

Rencananya mahasiswa asal program studi Pendidikan Guru SD dari Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat itu akan kembali ke daerah asalnya setelah diterima sebagai guru SD negeri 11 Sanggau dan mulai bekerja di bulan November 2024 mendatang.

“Pengalaman hidup sendiri, mengatur uang setiap hari, berubah menjadi anak yang mandiri ditambah dosen UNITRI sangat membantu tidak pernah mempersulit terutama saat mengerjakan skripsi,” pungkas Dzakwan usai di kukuhkan okeh Rektor UNITRI sebagai salah satu lulusan terbaik. (A.Y)