Program BPBL di Kabupaten Malang akan menerangi 3.552 rumah.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Di tengah kemajuan teknologi saat ini, ternyata masih ada warga masyarakat yang masih belum menikmati layanan listrik akibat faktor ekonomi yang dimilikinya.
Dengan tujuan memeratakan layanan listrik agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, DPR RI khususnya dari Komisi VII melakukan inisiasi pelaksanaan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi masyarakat kurang mampu agar dapat menikmati listrik.
Perlu diketahui, untuk penerima BPBL di Kabupaten Malang pada tahun 2024 ini direncanakan sebanyak 3.552 rumah tangga yang tersebar di 29 kecamatan.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Nur Hidayanto pada Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Timur di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur siang tadi, Senin (30/09/2024).
“Pada tahun ini, untuk Provinsi Jawa Timur telah ditetapkan sebanyak 19.261 rumah tangga dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 26.605 rumah tangga,” terangnya.
Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL menurut Nur diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
Sementara itu anggota Komisi VII DPR RI yang juga hadir di Singosari yakni M. Ridwan Hisjam mengatakan kegiatan BPBL sangatlah penting untuk mempersiapkan 100 tahun Indonesia menjadi Indonesia Emas.
“Kita harus berubah menjadi Indonesia yang baru dalam rangka Indonesia Emas, disitu ada proses digitalisasi, jadi listrik sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat mudah-mudahan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” ungkap Ridwan Hisjam.
Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Nimrod Gordon yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa program BPBL memberikan kesempatan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk menikmati listrik.
“Dengan memberikan BPBL ke rumah tangga miskin yang terdaftar di DTKS, harapannya bisa meningkatakan kemandirian masyarakat sehingga kedepan bisa lebih produktif,” ungkapnya.
Ditemui sebelum penyalaan pertama lampu di rumahnya yang menerima BPBL, Sutilah warga desa Mbiru, Kecamatan Singosari menampaikan rasa syukurnya karena rumah yang ditinggali berdua bersama anaknya tersebut akhirnya memiliki sambungan listrik sendiri.
“Sebelumnya saya nyambung atau numpang dari rumah tetangga agar rumah saya juga teraliri listrik. Alhamdulillah sekarang punya sambungan listrik sendiri. Terimakasih sudah mau memberi bantuan listrik, karena saya tidak mampu pasang sendiri karena tidak punya uang,” ungkap perempuan 66 tahun ini. (A.Y)