Dana CSR tidak hanya untuk taman saja.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Sebutan Wagiman sebagai akronim dari Wali Kota Gila Taman sempat booming setelah Wali Kota Malang saat itu yakni H. M. Anton tengah banyak memperbaiki kondisi taman yang ada di wilayah Kota Malang.
Menariknya taman di kota Malang yang diperbaiki kondisinya tersebut jumlahnya tidak satu atau dua taman saja, melainkan cukup banyak taman yang kemudian menjadi sasaran perbaikan. Apalagi perbaikan berbagai taman di Kota Malang ini tidak menggunakan dana APBD Kota Malang melainkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Banyaknya perbaikan taman yang dilakukan dan perubahan yang cukup signifikan tersebut cukup merubah wajah kota Malang dengan peningkatan fasilitas yang dapat dinikmati oleh warga masyarakat Kota Malang.
Alhasil dari pelbagai perbaikan taman yang dilakukan, membuat warga kemudian menyebut Wali Kota Malang saat itu Abah Anton dengan julukan Wali Kota Gila Taman (Wagiman).
Memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Malang tahun 2024, Abah Anton kembali hadir sebagai peserta Pilkada Kota Malang kali ini.
“Kalau dulu saya disebut-sebut sebagai Wali Kota Gila Taman (Wagiman), di Pilkada Kota Malang kali ini Wagiman telah kembali untuk memimpin kota Malang kembali,” ungkap Abah Anton saat hadir di berbagai undangan masyarakat.
Meskipun tetap sebagai Wagiman, namun Abah Anton menegaskan dirinya tidak hanya akan mengoptimalkan perbaikan dalam hal taman saja tetapi semua hal di Kota Malang yang perlu diperbaiki juga akan menjadi perhatian jika dirinya diberi kepercayaan memimpin kota Malang kembali.
“Kalau dulu taman-taman di Kota Malang saya perbaiki dengan dana CSR perusahaan atau instansi lain, maka perbaikan hal-hal yang lain juga akan kita upayakan untuk menggunakan dana CSR juga. Tidak menggunakan dana APBD Kota Malang sama sekali,” ujar Abah Anton.
Pengoptimalan penggunaan dana CSR untuk memperbaiki berbagai bidang tersebut menurut Abah Anton dipergunakan dengan alasan jika hanya menggunakan dana APBD saja maka dikhawatirkan perbaikan tidak dapat cepat dilaksanakan.
“Kalau hanya mengandalkan APBD saja maka perbaikan atau pembangunan di kota Malang tidak akan cepat dan seperti yang kemarin-kemarin saja. Dengan harapan lebih cepat maka kita optimalkan dana CSR,” ungkap Abah Anton.
Selain dirinya yang merupakan sosok pengusaha cukup membuat instansi atau perusahaan memberikan CSR, sosok Calon Wakil Wali Kota Malang yakni H. Dimyati Ayatulloh diakui Abah Anton sebagai figur pengusaha yang juga telah banyak menyalurkan dana CSR.
“Abah Dimyati ini juga sering memberikan CSR termasuk dari perusahaan luar negeri, namun sayangnya tidak disalurkan ke Kota Malang. Namun nanti jika kami diberi kepercayaan memimpin kota Malang, maka dana CSR dipastikan akan banyak masuk ke Kota Malang lagi,” pungkas Abah Anton. (A.Y)