ADADIMALANG.COM | Kampus STIKES WGH – Bertempat di Hall Universitas Widyagama, sebanyak 129 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widyagama Husada Malang mengikuti kegiatan wisuda ke-21 hari ini, Sabtu (19/10/2024).
Dalam laporannya, Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKES Widyagama Husada yakni Yuniar Angelia Puspadewi, S.SiT., M.Kes menyampaikan Program Kampus Merdeka Belajar menjadi kendaraan bagi STIKES Widyagama Husada untuk mengoptimalkan pembelajaran dimana saja dan sepanjang hayat dengan menggunakan berbagai media dan sarana yang ada.
“Pembelajaran dilaksanakan holistik meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pendidikan karakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai religius, kewirausahaan dan ke-Indonesiaan,” ujar Yuniar Angelia Puspadewi.
Menurutnya, beberapa prestasi akademik dan non akademik yang telah diraih merupakan bentuk ejawantah dari program Kampus Merdeka seperti lolos pendanaan PKM PM dengan judul proposal ‘Santri Gojlokan: Pengembangan Pesantren Sehat Jiwa Berbasis Salafi’, Lolos Program Magang Generasi Bertalenta (MAGENTA) Batch IV di PT Perkebunan Nusantara | Regional 2, lolos Program Magang Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka Batch VII sebagai Fasilitator Kesehatan Lingkungan di Dinas Kesehatan Surabaya sebanyak 3 mahasiswa dan Juara tiga vocal group dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORNIKES) Jawa Timur yang ke-20.
Seperti halnya dalam wisuda akan dipilih wisudawan terbaik, dimana dalam wisuda ke-21 ini lulusan terbaik diketahui diraih oleh Delsyana Eggy Kiruka, A.Md. Keb., Dindi Wahyu Meintarti Putri Diva, A.Md. Keb., dan Nabila Putri Wananda, A.Md., dari DIII Kebidanan. Sementara dari Prodi S1 Kesehatan Lingkungan diraih oleh Ailsa Eka Luthfiandrea Putri, S. KL, Wahyu Sekar Nur Fadila, S.KL dan Putri Larasati, S.KL.
Dari Prodi S1 Ilmu Keperawatan lulusan terbaik diraih oleh Riza Rachmadhani, S. Kep., Rachel Cezia Devinda Natalia Putri, S. Kep., Erna Wati, S. Kep. Sedangkan lulusan terbaik dari Profesi Ners diraih oleh Siti Aisyah, S.Kep., Ners., Muhammad Revan Amrizal Naufalda, S.Kep., Ners., Dahsya Biru Elwalida, S.Kep., Ners., Nurzulaikha, S.Kep., Ners., Salamatul Insaniya, S.Kep., Ners., Arfa Faisza Almaera Putri, S.Kep., Ners., Shalu Nafisah Aldini, S.Kep., Ners dan Lani Tiara Karlina Putri, S.Kep., Ners.
“Yang pertama tentunya saya ucapkan Selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di kampus STIKES WIdyagama Husada ini. Tantangan terkini bagi lulusan di bidang kesehatan ini adalah pesatnya perubahan teknologi informasi, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta kebutuhan untuk beradaptasi dengan standar kesehatan global. Oleh karena itu, lulusan tidak hanya harus mampu bekerja di lingkungan domestik, tetapi juga harus siap menghadapi persaingan global,” jelas Ketua STIKES Widyagama Husada dr. Rudy Joegijantoro, MMRS.
Oleh karenanya, Rudy Joegijantoro berharap para lulusan STIKES Widyagama Husada Malang untuk tidak pernah berhenti belajar untuk dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Bahkan untuk mampu memenangkan persaingan dan mengatasi berbagai tantangan dan peluang yang akan muncul ke depannya, STIKES Widyagama Husada saat ini tengah berproses untuk bertransformasi menuju bentuk Institut.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperluas jangkauan akademik k dan memperkuat kontribusi kami dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan menjadi Institut, kami akan membuka lebih banyak program studi, baik di bidang kesehatan maupun teknologi, yang ebih relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Transformasi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus berinovasi, agar STIKES Widyagama Husada semakin unggul dan siap beradaptasi dengan tantangan masa depan,” pungkas dr. Rudy Joegijantoro, MMRS.
Di momen yang sama, Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia Widyagama Malang (YPPIWM), Prof. H. Abdul Mukthie Fadjar, S.H., MS., meyampaikan bahwa acara wisuda dan sumpah profesi pada hari ini berlangsung satu hari sebelum berlangsungnya acara suksesi kepemimpinan nasional yaitu pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.
“Pergantian pemerintahan ini tentunya menumbuhkan harapan-harapan baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya bagi kita yang bergerak di dunia pendidikan dan dunia kesehatan berharap terjadinya perubahan yang signifikan dalam kebijakan pendidikan dan pelayanan kesehatan. UUD 1945 (konstitusi) telah menegaskan bahwa tugas dan fungsi negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga ditetapkan bahwa anggaran pendidikan baik dari APBN maupun APBD sebesar 20 persen yang diharapkan diwujudkan secara konsisten dan sungguh-sungguh untuk kepentingan pendidikan bukan untuk kepentingan yang lain,” ungkap Mukthie Fadjar.
Menurutnya, apabila hal tersebut dapat diwujudkan niscaya tidak ada warga negara yang tidak memperoleh pendidikan yang layak mulai dari sekolah dasar sampai ke pendidikan tinggi. Sementara di bidang kesehatan, konstitusi juga telah menggariskan bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik merupakan hak setiap warga negara dan negara wajib menyelenggarakannya.
“Keinginan atau obsesi untuk melahirkan generasi emas pada tahun 2045 hanya akan terwujud apabila bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas dan sehat secara jasmani maupun rohani. Oleh karenanya, kita semua berharap ada perbaikan kebijakan dalam pengelolaan dunia pendidikan dan kesehatan sesuai dengan arahan konstitusi, ujar mantan wakil ketua Mahkamah Konstitusi tersebut,” tukas Mukthie Fadjar. (A.Y)