ADADIMALANG.COM | Kampus UB – Heri Cahyono (Sam HC) menjadi satu-satunya Calon Wali Kota Malang yang menghadiri Talkshow Calon Wali Kota Malang yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) hari Senin lalu (21/10/2024).
Sam HC menjadi satu-satunya narasumber setelah panitia menyatakan dua orang Calon Wali Kota Malang dari pasangan calon (paslon) yang lain tidak dapat hadir.
Di hadapan ratusan mahasiswa FISIP UB dan perwakilan BEM serta komunitas lainnya, Sam.HC menyampaikan visi misi serta program-program yang diusungnya bersama Ganis Rumpoko.
“Anda-anda semua yang biasanya pakai bahasa Loe Gue di warung-warung Kopi Kota Malang ya?” buka Heri Cahyono dengan canda yang spontan disambut gelak tawa mahasiswa.
Pada beberapa kesempatan, HC mendefinisikan karakter asli Malangan itu Kreatif, Suportif, Solider, Egaliter, dan punya gaya bahasanya sendiri. Hal-hal budaya ini yang harus dijaga, dipertahankan dan dikenalkan khususnya pada Mahasiswa Kota Malang yang 85% nya adalah pendatang.
“Jakarta biarlah jadi Jakarta, Solo biarlah jadi Solo, Jogja biarlah menjadi Jogja dan Malang harus menjadi Malang dengan karakternya sendiri.” Jelas Calon Walikota Nomor Urut 2 ini.
HC mengungkapkan bahwa inilah perlunya difungsikanya Badan Kebudayaan Kota Malang. Yang target utamanya merumuskan, memperkenalkan, mengaplikasikan budaya atau nilai-nilai asli karakter Kota Malang dan Arek Malang kepada seluruh aset sumber daya manusia yang ada di Kota Malang.
Point kedua yang disampaikan sam HC pada mahasiswa adalah “Malang bukan lagi menjadi Kota Pendidikan, namun bergeser menjadi Industri Pendidikan.” disambut tepuk tangan mahasiswa.
Di kota Malang pribumi asli berKTP Malang hanya 15% yang mampu menikmati pendidikan tinggi di Kotanya sendiri. Dan Heri Cahyono akan memprogramkan Kuliah Gratis bagi Arek Malang.
Point terakhir yang tidak kalah penting adalah realitas bahwa Mahasiswa dan Kampus di Kota Malang juga berperan signifikan terhadap problematika kemacetan.
“Jika diberi amanah, saya akan sinergiskan antara Kampus, Mahasiswa, Kemacetan dan Ekonomi Kerakyatan khususnya bagi sopir-sopit angkot dengan menerbitkan Student Pass” sambung Heri Cahyono.
Dijelaskan student pass yang dimaksud adalah bentuk kontribusi dan bakti mahasiswa pada masyarakat Kota Malang khususnya dalam mengatasi kemacetaan yang pada intinya mewajibkan mahasiswa dalam sebulan berapa kali menggunakan transportasi publik, dan bakti tersebut berpengaruh pada penilaian akademik selama tinggal di Kota MalangMalang. (A.Y)