ADADIMALANG.COM | Kota Malang – SMK Telkom Malang kembali menggelar acara tahunan, Moklet Youth DigiTalent (MYD), yang bertujuan untuk mengembangkan mentalitas pembelajar seumur hidup pada siswanya.
Diluncurkan sejak 2022, program ini tidak hanya menyajikan pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga mengajak siswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat dan berinteraksi dengan para profesional.
Kepala Sekolah SMK Telkom Malang, Rahmat Dwi Santoso menjelaskan bahwa MYD dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas di luar ruang kelas.
“Kami ingin menumbuhkan pemahaman bahwa proses belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas, tapi juga di kehidupan nyata,” ungkap Rahmat.
Program MYD dibagi menjadi dua tahap, yakni bagi siswa kelas 10 dan 11, kegiatan Moklet Served menjadi kesempatan untuk turun ke masyarakat. Dalam program ini, siswa berperan sebagai pengajar di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari TK hingga tingkat RT/RW. Tujuannya adalah untuk melatih kemampuan komunikasi siswa sekaligus memperluas wawasan mereka dengan berbagi pengetahuan.
Untuk siswa kelas 12, SMK Telkom Malang berkolaborasi dengan komunitas Stasion dan praktisi bisnis guna memberikan pengetahuan keterampilan kewirausahaan. Program ini bertujuan agar siswa tidak hanya berpikir untuk melanjutkan studi atau mencari pekerjaan, tetapi juga terdorong untuk memulai usaha mereka sendiri.
“Kami ingin memberikan mereka pengetahuan yang langsung dari para ahli, agar mereka siap menghadapi dunia kerja atau bahkan menjadi pengusaha,” jelas Rahmat.
MYD 2024 berlangsung selama empat hari dan dimulai dengan acara Kick Off, yang menghadirkan berbagai pembicara yang membahas dunia digital dan kewirausahaan. Selain itu, juga diadakan sesi Parent Talk, di mana orang tua siswa terlibat untuk memberi dukungan dalam hal pekerjaan, pendidikan lanjutan, dan kewirausahaan.
Rahmat menambahkan bahwa MYD 2024 dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pembekalan yang sedang berlangsung, dan tahap Demo Day pada Juni 2025. Setelah menerima pelatihan dari mentor, siswa akan mulai mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk membuat bisnis mereka sendiri.
“Pada Demo Day, mereka akan mempresentasikan hasil karya mereka setelah berbulan-bulan pembimbingan,” terang Rahmat.
Sementara itu, CEO Stasion Malang, M. Ziaelfikar Albaba menambahkan bahwa booth camp yang digelar selama 3 hari bertujuan untuk menyiapkan para siswa SMK Telkom dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarir di bidang digital dan kewirausahaan.
“Kami ingin para siswa di SMK Telkom memiliki pola pikir yang terbuka dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Fikar, sapaan akrabnya.
Selama tiga hari, para siswa mengikuti rangkaian program yang terdiri dari enam sesi, yang diakhiri dengan persiapan proyek bisnis yang akan dipresentasikan pada Demo Day.
“Mereka akan dibagi dalam kelompok untuk menyiapkan ide atau program bisnis, yang nantinya akan dipresentasikan di depan para mentor dan pengusaha,” tambah Fikar.
MYD menjadi bentuk inovasi pendidikan yang mempertemukan siswa dengan dunia nyata, mempersiapkan mereka untuk menjadi wirausahawan muda yang kreatif dan siap menghadapi tantangan industri masa depan. (A.Y)