Satu Dosen FTP UB diharapkan dapat submit tiga jurnal setiap tahunnya.
Kampus UB | ADADIMALANG.COM – Mengambil tema ‘Advancing Smart and Sustainable Agroindystry by Leveragung IoT and AI’, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menggelar puncak peringatan Dies Natalis ke-27 FTP UB hari ini, Jumat (24/01/2024).
Puncak peringatan Dies Natalis ke-27 FTP UB yang dilaksanakan di gedung Samantha Krida UB ini diwujudkan dalam bentuk Rapat Senat Terbuka
Ketua Panitia Dies Natalis ke-27 FTP UB, Prof. Sri Suhartini, STP., M.Env.Mgt., Ph.D., menyampaikan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan diesnatalis ke-27 FTP UB ini sudah dilaksanakan sejak bulan Januari hingga bulan Oktober 2025 mendatang.
“Dan untuk hari ini kita melakukan tiga rangkaian acara besar yang pertama adalah Rapat Terbuka Senat FTP yang kemudian dilanjutkan dengan launching beberapa program dan nanti malam akan dilakukan temu alumni,” jelas Prof. Sri Suhartini.
Ditemui usai pelaksanaan Rapat Terbuka Senat FTP UB, Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D., menyampaikan dalam Rapat Terbuka Senat FTP dalam rangka peringatan Dies Natalia ke-27 hari ini FTP UB meresmikan program 300+ Scopus Journal Initiative sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis ke-27.
“Program ini merupakan langkah konkret untuk mendukung target universitas dalam meningkatkan jumlah publikasi internasional yang diakui oleh Scopus, dimana program unggulan Rektor UB adalah 4.000 jurnal Scopus per tahun agar Universitas Brawijaya dapat menjadi yang terbaik di Indonesia,” jelas Prof. Yusuf Hendrawan.
Pelaksanaan program 300+ Scopus Journal Initiative FTP UB ini telah dilaksanakan sejak pertengahan November 2024 lalu.
Menurut Dekan FTP UB, program tersebut melibatkan serangkaian kegiatan intensif seperti pelatihan jurnal, konsinyering penulisan, pendampingan, dan mentoring. Dalam waktu tiga bulan sejak bulan November 2024 lalu hingga Januari 2025 ini, FTP UB telah berhasil mengumpulkan 306 jurnal yang disubmit ke Scopus.
“Kami memanfaatkan libur semester saat dosen tidak mengajar sehingga dapat fokus pada penulisan jurnal. Setelah itu, mereka kembali melakukan penelitian, pengumpulan data, dan mengajar selama empat bulan. Siklus ini akan terus kami rutinkan setiap semesternya,” jelas Prof. Yusuf.
“Di Universitas Brawijaya, ada sekitar 2.000 dosen, sehingga secara matematis dapat dihitung jika satu dosen menulis dua jurnal, maka target 4.000 jurnal per tahun dari Rektor UB sangat realistis,” tambah Prof. Yusuf.
Prof. Yusuf menjelaskan, berdasarkan analisis statistik, sebelum program ini diluncurkan, hanya 40% dosen FTP yang mampu menulis dua jurnal Scopus per tahun. Sebanyak 60% lainnya masih berada di bawah angka tersebut.
Prof. Yusuf menegaskan bahwa program tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi target kuantitatif, tetapi juga meningkatkan kualitas penelitian dosen FTP UB. (A.Y)
