Home / Berita / Umum / Transformasi Ekonomi Kreatif Dengan Model Kolaborasi Ala Program MJC Pemprov Jatim

Transformasi Ekonomi Kreatif Dengan Model Kolaborasi Ala Program MJC Pemprov Jatim

Pelaksanaan program Millenial Job Center (MJC) dari pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak (Foto : Ist)

ADADIMALANG.COM |Kota Malang – Sebagai bentuk penguatan sektor kreatif dengan pelibatan kaum millenial sebagai penggerak utama, Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menggagas program Millenial Job Center (MJC). Program MJC ini dijalankan sejak tahun 2019 dan berjalan dengan baik hingga saat ini.

Program MJC ini menjadi inovasi unggulan yang menunjukkan kepedulian terhadap pemberdayaan generasi muda sekaligus mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Sebagai satu-satunya program di Indonesia yang mempertemukan freelancer (mentor dan talenta) dengan project atau klien melalui fasilitasi yang dikelola langsung oleh pemerintah provinsi. Program MJC membuktikan bahwa kolaborasi yang terarah dapat menciptakan dampak ekonomi yang positif.

Kehadiran Program MJC menjadi solusi di tengah meningkatnya kebutuhan kerja di era gig economy, terutama untuk sektor informal yang semakin berkembang di masa kini.

Pada bulan Oktober hingga bulan Desember 2024 lalu, Ketua Pusat Ketua Pusat Inovasi dan Transfer Teknologi Universitas Brawijaya, Dias Satria,Ph.D., telah membuat kajian berjudul Evaluasi Millenial Job Center (MJC) Jawa Timur.

Dalam kajian tersebut, Dias Satria, Ph.D., menyoroti bahwa Program MJC ini memiliki keunikan tersendiri karena kapabilitasnya dalam menjembatani antara freelancer dengan klien atau project.

“Kapabilitas dari Program MJC ini tidak hanya membawa dampak positif dari sisi ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi inklusivitas dan keberlanjutan, utamanya di sektor kreatif. Dengan melibatkan mentor dan talenta dari berbagai latar belakang, Program MJC tidak hanya menciptakan peluang kerja bagi individu tetapi juga mendorong inklusivitas dalam ekosistem ekonomi kreatif,” ungkap Dias Satria.

Lebih lanjut Dias Satria menambahkan, dampak positif Program MJC yang lainnya adalah pelatihan dan workshop yang rutin diselenggarakan di East Java Super Corridor (EJSC) merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi para freelancer sehingga mereka siap menghadapi kebutuhan di masa mendatang yang lebih kompleks.

“Model pembinaan berkelanjutan ini menjadi salah satu faktor utama yang menjadikan MJC sebagai program yang relevan dan memiliki dampak jangka panjang,” ujar dosen muda ramah ini.

Berdasarkan pengolahan data dari MJC di tahun 2020 hingga tahun 2024, workshop fotografi dan videografi merupakan proporsi pelatihan yang paling banyak diselenggarakan sebesar 11,28 persen, kemudian diikuti workshop lainnya seperti workshop kewirausahaan dan business plan sebesar 9,02 persen, workshop desain grafis & branding sebesar 7,52 persen, workshop digital marketing & sosial media sebesar 7,52 persen dan workshop peningkatan SDM dan kompetensi talenta sebesar 6,77 persen.

Namun demikian masih terdapat banyak workshop lain yang juga diselenggarakan untuk meningkatkan skill talenta MJC seperti workshop content creator, hingga workshop public speaking. Workshop dan pelatihan yang diadakan merupakan upaya dari Program MJC untuk mempersiapkan talenta-talenta dalam menjawab kebutuhan dan tantangan di sektor kreatif pada masa mendatang.

Menurut Dias Satria, keberhasilan Program MJC di Jawa Timur membuka peluang bagi daerah lain untuk menjadikan Program MJC sebagai model pemberdayaan yang dapat diadaptasi. Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, kolaborasi antar-OPD, serta integrasi dengan ekosistem ekonomi lokal, daerah lain dapat mereplikasi kesuksesan MJC untuk memperkuat ekonomi kreatif di wilayahnya.

Selain itu, pendekatan berbasis project seperti yang diterapkan MJC juga dapat menjadi inspirasi dalam menciptakan program serupa yang sesuai dengan kebutuhan lokal, baik dalam konteks pelaku UMKM maupun freelancer.

“Hadirnya Program MJC membuktikan bahwa inovasi dalam pemberdayaan ekonomi kreatif dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi daerah. Model yang diterapkan pada Program MJC tidak hanya mempertemukan kebutuhan pasar dengan talenta kreatif, tetapi juga menciptakan ekosistem kolaboratif yang berkelanjutan. Dengan keunggulan ini, Program MJC tidak hanya menjadi kebanggaan Provinsi Jawa Timur, tetapi juga inspirasi positif bagi daerah lain yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja di era digital,” pungkas Dias Satria. (A.Y)

Tag: