Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Di tengah derasnya arus perkembangan dunia digital saat ini, tantangan baru menanti para lulusan perguruan tinggi. Mereka tak cukup hanya bermodal ijazah saja, mereka juga dituntut untuk membangun personal branding yang kuat terutama melalui media sosial. Inilah pesan utama yang disampaikan dalam pembekalan calon wisudawan yang digelar oleh Corps Alumni STIE Malangkuçeçwara Sabtu (25/01/2025) lalu.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Malangkuçeçwara yakni Dr. Drs. Kadarusman Ak., M.M., CA., menegaskan bahwa pengelolaan profesional branding menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja.
“Pembekalan ini adalah program rutin yang dilaksanakan oleh Corps Alumni STIE Malangkuçeçwara setiap periode wisuda. Kali ini kami menghadirkan salah satu pimpinan dari resource management PT. Bosowa Berlian Motor, yang juga merupakan alumni STIE Malangkuçeçwara,” ujar Dr. Kadarusman.
Ia menambahkan, membangun citra profesional sejak dini menjadi bekal penting agar lulusan lebih siap bersaing di dunia kerja.
Mengelola personal branding, lanjutnya, tak bisa lepas dari pemanfaatan media sosial. Setiap individu perlu memastikan bahwa profil mereka di dunia maya mencerminkan kepribadian, kompetensi, serta nilai-nilai profesional yang dimiliki.
Dalam sesi pembekalan, Prasetyo Adi Nugroho, Learning and Development Dept Head PT. Bosowa Berlian Motor, juga memberikan tips praktis kepada para calon wisudawan STIE Malangkuçeçwara dimana ditekankan pentingnya memilih platform yang tepat untuk membangun reputasi profesional, salah satunya adalah LinkedIn.
“LinkedIn adalah alat yang sangat kuat. Dengan mengoptimalkan profil dan aktif berinteraksi di jaringan yang tepat, Anda bisa memperluas prospek karier secara signifikan,” jelas Prasetyo.
Menurutnya, membangun merek pribadi yang kuat di LinkedIn dimulai dari hal sederhana seperti membuat profil profesional yang menarik dan rapi serta deskripsi diri yang jelas dan pencantuman pencapaian yang relevan akan menciptakan kesan pertama yang positif.
“Jangan lupa untuk mengisi ringkasan tentang siapa Anda, apa keahlian Anda, dan pencapaian yang telah diraih. Ini adalah peluang emas untuk memperkenalkan diri dalam paragraf singkat namun bermakna,” tambahnya.
Lulusan disarankan Prasetyo untuk tidak hanya memposting konten, tetapi juga aktif berdiskusi, memberikan komentar konstruktif hingga merayakan pencapaian orang lain. Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah sosok yang aktif membangun jejaring positif.
“Membangun koneksi yang relevan menjadi strategi wajib. Sekitar 85 persen peluang kerja didapatkan dari jaringan pribadi, bukan dari lamaran terbuka. Oleh karena itu mulailah membangun koneksi dengan para profesional di bidang Anda, termasuk dosen, alumni, hingga rekan satu industri. Kirimkan undangan yang dipersonalisasi, tunjukkan minat atau tujuan bersama,” pungkasnya. (Red)
