Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Hashtag #KotaMalangTidakBaikBaikSaja yang banyak beredar di group pesan singkat dan dunia maya mendapat banyak tanggapan dari masyarakat kota Malang. Berbagai tanggapan tersebut disampaikan dalam diskusi yang digelar di Malang Creative Center (MCC) yang dihadiri puluhan orang dan aktivis kota Malang dari berbagai bidang dan komunitas serta organisasi masyarakat kemarin malam,Selasa (20/05/2025).
Diskusi yang bertajuk ‘Jagongan Mlebu Metu’ tersebut juga ditayangkan secara daring, meski yang hadir di lokasi juga cukup banyak.
Hashtag #KotaMalangTidakBaikBaikSaja yang menjadi tajuk utama acara diskusi tersebut diakui beberapa orang terkait dengan kondisi Malang Creative Center (MCC) yang dinilai mulai tidak jelas konsep operasional ke depannya. Bahkan beredar isu yang mengatakan MCC akan dialihfungsikan dari gedung yang menjadi pusat kegiatan kreatif di kota Malang ini.
Kehadiran MCC sebagai pusat berkegiatan para pelaku ekonomi kreatif yang dapat dipergunakan secara gratis ini menurut para pelaku diskusi diharapkan akan dapat tetap menjadi pusat aktivasi dan pengembangan ekonomi kreatif tanpa harus dikenai biaya.
Salahsatu tokoh masyarakat yang menghadiri diskusi ini adalah Anggota DPRD Kota Malang Arief Wahyudi, SH., yang merupakan anggota Komisi C DPRD kota Malang.
Menanggapi keresahan masyarakat khususnya pelaku ekonomi kreatif terkait dinamika kondisi terkini terkait MCC, Arief Wahyudi dengan tegas mengatakan dirinya merupakan salahsatu orang yang sejak awal menolak pembangunan MCC jauh sebelum gedung tersebut dibangun.
“Kenapa saya tolak waktu itu, karena sejak sebelum dibangun, hingga dibangun dan sampai saat ini Malang Creative Center (MCC) belum memiliki konsep pengelolaan yang jelas dan terarah. Disporapar dan Diskopindag masih saling klaim tanpa ada kesepakatan yang jelas. Hal ini membuat pengelolaan gedung tidak efektif dan terkesan amburadul,” ungkap Arief Wahyudi.
Persoalan Komite ekonomi kreatif yang seharusnya mengelola MCC saat ini sudah tidak lagi aktif karena SK-nya sudah habis masa berlakunya juga dinilai sebagai masalah serius karena tidak ada yang bertanggung jawab secara formal pada pengelolaan MCC.
Tanpa adanya pengelolaan yang jelas dan terstruktur, potensi besar MCC sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang menurut Arief tidak akan dapat dimaksimalkan.
Oleh karena itu Arief berharap Pemerintah Kota Malang segera mengambil langkah tegas dengan membentuk pengelolaan yang resmi dan berkelanjutan agar MCC dapat berfungsi optimal sesuai tujuan awal pendiriannya.
MCC Gedung Terbaik untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Malang
Keberadaan MCC sebagai pusat berkegiatan ekonomi kreatif di Kota Malang menurut Arief Wahyudi harusnya disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Rasa syukur itu dapat ditunjukkan dengan pengelolaan yang baik dan juga dukungan pada keberlanjutan operasional MCC tersebut.
“Malang Creative Center (MCC) merupakan Gedung Terbaik yang ada untuk pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Gedungnya sangat bagus, fasilitasnya lengkap dan representatif untuk mendukung kegiatan pelaku ekonomi kreatif. Dan juga didukung para pelaku ekonomi kreatif kota Malang yang memang sangat kreatif,” ujarnya.
Pengalokasian anggaran sebesar Rp.6 miliar untuk operasional Malang Creative Center (MCC) selama ini menurut Arief sangat kecil jika dibandingkan dengan sisi kemanfaatan yang dihasilkan dan juga pada proses pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.
Oleh karena itu Arief mengingatkan agar pemerintah Kota Malang dapat meningkatkan dukungan anggaran serta memperjelas pengelolaan MCC agar gedung ini bisa berfungsi sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif yang nyata dan berdampak luas. (A.Y)