Kota Malang | ADADIMALANG.COM — Besarnya potensi dengan jumlah pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang terus menggeliat dan harapan besar akan potensi ekraf pada ekonomi yang diyakini mampu menjadi tulang punggung dan pertumbuhan ekonomi lokal, membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kabupaten Malang bergerak cepat.
Dengan tujuan mengoptimalkan potensi besar ekonomi kreatif yang ada di 33 kecamatan seKabupaten Malang, Disparbud Kabupaten Malang memulainya dengan berinisiatif menggelar pertemuan bersama perwakilan penggiat ekraf siang hari tadi, Kamis (19/06/2025).
Agenda ini merupakan langkah awal penting dari upaya Disparbud Kabupaten Malang untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif.
Diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC) kota Malang, disebut karena pengaruh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari memiliki dampak positif untuk kabupaten Malang dengan banyaknya talenta yang ada di sana.
“Kami bekerjasama dengan Content Garage KEK Singhasari aebagai fasilitator kegiatan ini, dan mas Vicky Arief sebagai founder Content Garage memiliki akses ke MCC yang merupakan pusat kegiatan ekraf di kota Malang. Oleh karena itu, sengaja kegiatan dilaksanakan di MCC,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Disparbud Kabupaten Malang, Anwar Supriadi.
Menurutnya, pada tahun 2025 ini Disparbud kabupate Malang khususnya Bidang Pengembangan Industri Pariwisata bertekad untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Malang. Ia meyakini bahwa potensi ekraf di 33 kecamatan sangat besar, namun belum diimbangi dengan data yang memadai.
“Berawal dari kesadaran kami akan minimnya data, kami melaksanakan kegiatan pendataan ini yang diikuti lebih dari 50 orang yang merupakan perwakilan pemerintah kecamatan se-Kabupaten Malang, dan perwakilan pelaku ekonomi kreatif dari 20 subsektor ekraf,” terang Anwar.
Pendataan ini menjadi fondasi bagi rangkaian program penguatan ekraf yang akan digulirkan Disparbud Kabupaten Malang, mengingat setelah pendataan juga akan ada pendampingan bagi para pelaku ekraf. Puncaknya, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Malang pada Oktober mendatang, akan diselenggarakan Festival Ekonomi Kreatif.
Anwar menambahkan, materi pendampingan berfokus pada penguatan pemahaman ekraf dan pengumpulan data.
“Kami tidak bisa berbuat dan tidak dapat merencanakan apa-apa tanpa adanya data yang valid karena dalam penentuan program kegiatan, penentuan rencana kegiatan, dan lain-lain, sangat dibutuhkan adanya data yang valid. Makanya di awal ini kami mengumpulkan dan menyiapkan datanya terlebih dahulu melalui pendataan hari ini,” jelasnya.
Dengan data yang valid, Disparbud berharap semua perencanaan ke depan, baik untuk pengembangan, peningkatan, maupun pemanfaatan ekraf, dapat berjalan lebih mudah dan tepat sasaran.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Purwoto selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah. Ia meyakini bahwa sektor ini mampu membentuk masa depan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.
“Ekonomi kreatif bukan cuma potensi, tapi masa depan ekonomi lokal. Maka dari itu, program ini kami rancang dengan pendekatan yang berbasis data, kolaboratif, dan berkelanjutan,” ujar Purwoto.

Menurutnya program tersebut terdiri dari tiga agenda utama yakni pendataan pelaku ekonomi kreatif, pendampingan dan inkubasi, serta penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif Kabupaten Malang 2025. Pendataan dilakukan secara hybrid, menggabungkan Forum Grup Diskusi (FGD), wawancara langsung, dan pengisian formulir daring. Pendataan ini akan menjangkau seluruh subsektor ekonomi kreatif dengan melibatkan komunitas, kecamatan, dan fasilitator lokal.
Kegiatan pendampingan dan pendataan ini mendapatkan sambutan positif dari para pelaku ekraf yang hadir. Salah satunya adalah Heiffanny Rizal, Ketua ke-10 Pesona Gondanglegi, sebuah acara yang telah dikenal luas di Malang Raya dan sekitarnya.
“Alhamdulillah kami sangat positif sekali menyambut kegiatan pendampingan dan pendataan pelaku ekraf yang dilakukan Disparbud Kabupaten Malang ini, mengingat kegiatan seperti ini sangat jarang dilakukan,” ungkap Rizal.
Ia optimistis bahwa jika kegiatan ini ditindaklanjuti dengan serius, akan menjadi angin segar bagi seluruh pelaku industri kreatif di Kabupaten Malang.
“Saya sangat-sangat optimis dan merasa ini sangat bagus, harapannya dapat dilaksanakan secara konsisten dan di maintenance supaya Kabupaten Malang atau Malang Raya ini bisa tumbuh lebih baik daripada daerah lain di Jawa Timur ataupun nasional,” pungkas Rizal. (A.Y)