Home / Berita / Umum / POLINEMA Hadirkan Wayang Beber Animasi Interaktif Pertama di Indonesia, Kolaborasi Budaya dan Teknologi

POLINEMA Hadirkan Wayang Beber Animasi Interaktif Pertama di Indonesia, Kolaborasi Budaya dan Teknologi

Penampilan Wayang beber Animasi Interaktif hasil karya mahasiswa TI POLINEMA (Foto : Agus Yuwono)

Kota Malang | ADADIMALANG.COMPoliteknik Negeri Malang (POLINEMA) mencatat sejarah baru dalam dunia seni dan teknologi. Pada puncak peringatan Dies Natalis ke-43 tahun 2025, kampus ini menampilkan Wayang Beber Animasi Interaktif pertama di Indonesia, bahkan disebut-sebut belum ada tandingannya di dunia.

Pagelaran unik ini memadukan tradisi seni Jawa dengan sentuhan teknologi modern. Dalang tetap menjadi aktor utama, namun tidak lagi menggerakkan wayang kulit fisik, melainkan mengendalikan animasi digital melalui mouse dan pointer. Selama 30 menit, para tokoh Punokawan dan Kurawa tampil hidup di layar proyektor, lengkap dengan dialog, adegan peperangan, dan pengisian suara langsung oleh dalang.

Konsep wayang animasi interaktif ini lahir dari gagasan Direktur POLINEMA yang ingin menggabungkan nilai budaya dengan teknologi digital berbasis kecerdasan buatan (AI). Gagasan tersebut kemudian direalisasikan oleh Tim Multimedia Jurusan Teknologi Informasi POLINEMA.

“Jika kita lihat wayang pada umumnya itu digerakkan dengan manusia atau dengan tangan Dalang sendiri ya, sementara karya ini tetap mengusung konsep pendalangan atau cerita wayang yang konvensional tetapi dikombinasikan menjadi animasi interaktif,” jelas Bagas Satya Dian Nugraha, SR., MT., selaku Konseptor Tim Multimedia.

Bagas menambahkan, karya ini akan segera diajukan hak cipta karena menjadi yang pertama di Indonesia. Ke depan, inovasi ini akan dikembangkan sebagai media pembelajaran berbasis budaya untuk sekolah-sekolah.

Video animasi interaktif ini merupakan karya Diah Putri Nofianti, mahasiswa POLINEMA. Ia mengaku sempat mengalami kendala karena terbatasnya aset visual wayang.

“Akhirnya kami kreasikan sendiri aset-aset wayang yang ada itu sekitar satu minggu dan untuk animasinya. Dengan mengerjakan karya ini saya mendapatkan pengalaman baru dalam membuat animasi interaktif dengan durasi yang lama sekitar 30 menit,” ungkap Diah.

Dalam pagelaran ini, peran dalang dipegang oleh Ki Haji Joko Setiono, ST., MMT., yang juga merupakan bagian dari keluarga besar POLINEMA. Ki Joko menyebut pengalaman ini unik dan berbeda.

“Pada pengalaman pertama ini bagi saya lucu aja tetapi saya sangat menikmati, karena bagi saya tidak ada yang namanya bagus atau kurang bagus, yang terpenting adalah kenyamanannya,” ujarnya.

Cerita wayang tetap dibuat oleh Ki Joko, sedangkan pengaturan teknis sepenuhnya dijalankan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Informatika POLINEMA. dalam pagelaran tersebut, peran Dalang tetap sentral dalam membawakan cerita dan  menyampaikan pesan-pesan penuh makna dalam pementasan wayang tersebut.

Direktur POLINEMA Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.., menyerahkan Gunungan kepada Daang Ki Haji Joko Setiono, ST., MMT., (Foto : Agus Yuwono)
Direktur POLINEMA Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.., menyerahkan Gunungan kepada Daang Ki Haji Joko Setiono, ST., MMT., (Foto : Agus Yuwono)

Direktur POLINEMA, Ur. Supriatna Adhisuwignho, ST., MT., menegaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani budaya tradisional dengan era digital.

“Jadi kita mencoba dengan waktu yang terbatas bagaimana dua sisi tradisional dan modern ini dapat kita pertemukan sehingga nilai-nilai yang ada di dalam budaya wayang itu dengan era generasi saat ini bisa bertemu,” kata Supriatna.

Ia berharap karya ini menjadi sarana agar generasi muda lebih mengenal dan mencintai budaya wayang melalui pendekatan teknologi. (A.Y)

Tag: