Kota Malang | ADADIMALANG.COM Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) mencatatkan prestasi gemilang pada tahun ajaran 2025 ini, dengan jumlah mahasiswa baru di Sekolah Pascasarjana mencapai 348 orang. Ini merupakan jumlah terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah program pascasarjana di UB, mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang lebih tinggi.

Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., menyebutkan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan lanjut, serta semakin banyaknya kebutuhan kompetensi di bidang multidisiplin.

Prof. Khusaini menjelaskan bahwa Sekolah Pascasarjana UB memiliki berbagai program studi yang bersifat multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin. Dengan fokus ini, mahasiswa dapat mempelajari berbagai ilmu yang saling terhubung dan saling memperkaya, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks.

Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., saat menyampaikan sambutan (Foto : Agus Yuwono)

Sekolah Pascasarjana UB tidak hanya menawarkan program magister (S2) tetapi juga program doktor (S3), dengan tujuh program studi yang sudah terakreditasi dan siap mencetak lulusan-lulusan unggul.

“Alhamdulillah, pada tahun 2025 ini, jumlah mahasiswa baru Sekolah Pascasarjana UB mencapai 348 orang, yang terbanyak di antara program studi pascasarjana yang ada di Universitas Brawijaya,” kata Prof. Khusaini.

Peningkatan jumlah mahasiswa baru ini juga disebabkan oleh semakin luasnya jaringan alumni, serta meningkatnya kesadaran dari berbagai pihak, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat, untuk meningkatkan kompetensi mereka melalui pendidikan lanjut.

Prof. Khusaini menambahkan bahwa berbagai masalah bangsa ini tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu disiplin ilmu. Oleh karena itu, program studi di Sekolah Pascasarjana UB memberikan solusi melalui pendekatan multidisiplin. Misalnya, program studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, terutama dalam bidang digital leadership.

“Program studi kepemimpinan dan inovasi kebijakan merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang bisa menciptakan alumni dengan kompetensi di bidang digital leadership, yang sangat dibutuhkan di era saat ini,” ungkapnya.

Pada tanggal 18 Agustus 2025, Sekolah Pascasarjana UB menyelenggarakan kegiatan orientasi pendidikan (ordik) bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat universitas dan diikuti oleh mahasiswa dari program S2 dan S3.

Ketua Pelaksana Ordik, Bunga Hidayati, SE., M.E., Ph.D., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kurikulum, jurnal akademik, cara publikasi ilmiah, hingga masalah keuangan bagi mahasiswa.

“Materi yang disampaikan dalam ordik ini sangat beragam, mulai dari pengenalan kurikulum S2 dan S3, cara menghindari jurnal predator, hingga cara mengelola keuangan agar pendidikan tetap berjalan lancar,” ujar Bunga, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Ketahanan Nasional.

Peningkatan jumlah mahasiswa baru di Sekolah Pascasarjana UB juga menunjukkan bahwa kampus ini semakin dikenal luas, bahkan di luar daerah. Beberapa mahasiswa baru berasal dari luar Jawa, seperti Rianda Safitri, S.Pd., seorang Sarjana Pendidikan dari Ngawi yang memilih program studi Kajian Wanita. Rianda memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya di wilayah asalnya.

“Saya ingin aktif dalam pendampingan pengelolaan hak-hak perempuan, dan Sekolah Pascasarjana UB memberikan kesempatan bagi saya untuk meneliti dan memperjuangkan hak perempuan, yang sangat penting,” ungkap Rianda.

Hal serupa disampaikan oleh Anyndia Putri Dwi Candra Ningtyas, S.Pd., lulusan Sosiologi Universitas Negeri Malang, yang tertarik dengan kajian gender, terutama terkait dengan isu pelecehan seksual. Anyndia berharap bisa memberikan kontribusi melalui riset yang mendalam di bidang ini.

“Saya melihat bahwa UB memiliki reputasi yang baik, dan program studi Kajian Wanita ini memiliki potensi besar untuk mengkaji masalah pelecehan seksual, terutama dari sudut pandang sosial,” ujar Anyndia.

Dengan berbagai program studi yang relevan dan kebutuhan kompetensi di bidang multidisiplin yang terus meningkat, Sekolah Pascasarjana UB siap mencetak generasi pemimpin masa depan yang berkompeten.

Sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan kualitas, UB terus berkomitmen untuk menyediakan fasilitas terbaik bagi mahasiswanya, memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. (A.Y)