Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Semarak Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Malang semakin terasa dengan kehadiran Gebyar Pembauran Kebangsaan. Acara yang diinisiasi oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Malang ini berhasil mengumpulkan ratusan orang dari berbagai latar belakang suku dan budaya di Rooftop Malang Town Square (MATOS) sore tadi, Sabtu (23/08/2025).
Gelaran ini menjadi ajang program perdana bagi FPK Kota Malang yang baru dilantik Juli lalu. Lebih dari 30 organisasi daerah (Orda) mahasiswa ditambah berbagai organisasi kesukuan turut ambil bagian dengan menampilkan beragam seni budaya khas Nusantara yang memukau para pengunjung.
Ketua FPK Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menunjukkan kebersamaan di tengah keberagaman.
“Dalam acara Gebyar Pembauran Kebangsaan ini, kami ingin menunjukkan kebersamaan di Kota Malang bahwa suku-suku yang ada bisa bergandengan tangan, berangkulan untuk menjaga kondusivitas, dan kenyamanan yang ada di Kota Malang,” ujar Fuad.

Fuad menambahkan, kekayaan adat istiadat dan budaya yang ada justru semakin mempererat persatuan. Ia berharap, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat benar-benar terwujud di Kota Malang. Selain orda kemahasiswaan, berbagai organisasi kesukuan yang hadirpun beragam, mulai dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Kerukunan Keluarga Sulawesi Barat, Keluarga Tanah Rencong (KTR), Himpunan Masyarakat Nias (HIMNI), hingga Batang Sumatera (BATSU), SIGIR Lampung, dan Papua hingga organisasi kesukuan lainnya.
Menurut Fuad, banyaknya suku yang hadir menjadikan Kota Malang sebagai miniatur Indonesia. “Dengan keberadaan 65 perguruan tinggi baik swasta dan negeri di kota Malang ini, kami himpun untuk sama-sama menjaga Kota Malang dan berkontribusi untuk menjadikan Kota Malang semakin mbois berkelas,” pungkasnya.
Acara ini semakin meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, termasuk Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., dan Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, SS, perwakilan Forkopimda kota Malang dan perwakilan OPD Kota Malang.

Wali Kota Wahyu Hidayat atau yang akrab disapa Pak Mbois, menyampaikan apresiasinya. “Gebyar Pembauran Kebangsaan ini adalah program pertama dari Forum Pembaruan Kebangsaan Kota Malang yang saya nilai bagus sekali karena bersamaan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia,” terang Wahyu Hidayat.
Ia juga berpesan agar seluruh warga, khususnya para mahasiswa dari berbagai daerah, dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apresiasi senada juga datang dari Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, SS.
“Saya sangat mengapresiasi setiap kegiatan yang berbau kebangsaan itu. Kenapa? Karena di situlah kita menjadi Kota Malang yang modern, menjadi Indonesia yang modern dengan hidup berdampingan dengan keragaman. Dengan begitu, pola pikir kita akan lebih luas perspektifnya,” ungkapnya.
Amithya berharap, kegiatan serupa bisa terus dilakukan dan melibatkan generasi muda, sehingga pemikiran tentang keberagaman sebagai kekayaan bangsa semakin tertanam.
“Melihat bahwa sejujurnya apa yang berbeda itu belum tentu menjadi sebuah hal yang tidak baik,” tuturnya.
Keberagaman di Kota Malang, lanjut Amithya, justru menjadi etalase kebudayaan dari berbagai suku di Indonesia, memperkaya kearifan lokal yang sudah ada.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh para mahasiswa yang hadir. Azia Thahira dan Muhammad Rizki, perwakilan dari Orda Aceh, merasa bangga bisa turut serta. “Keren sih kayak semua suku di sini tuh kan bergabung menjadi satu gitu, jadi kayak terasa banget persatuan kesatuannya,” kata Azia.
Rizki berharap, acara ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah kekayaan budaya Indonesia.

Ketua Umum Forum Mahasiswa Sulawesi Utara (FMS) Kota Malang, Muqbilulhady Amirullah, menyampaikan terima kasih kepada FPK Kota Malang. “Suatu kehormatan juga Forum Mahasiswa Sulawesi Utara juga dapat turut serta mengisi dalam Gebyar Pembauran Kebangsaan di mana sore ini kita hadir sekitar 50 orang dengan menampilkan baju Suku Minahasa,” ujar Muqbilulhady. (A.Y)