Kota Batu | ADADIMALANG.COM – Kolaborasi tiga wilayah, yakni Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, atau yang populer disebut Malang Raya, akan menjadi sorotan utama dalam perhelatan akbar Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025.

Event tahunan yang digelar oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) ini memilih Malang Raya sebagai lokasi pelaksanaan, sekaligus mencatatkan sejarah baru.

ICCF 2025 dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai 6 hingga 10 November 2025. Kali ini, ICCN yang kini telah memiliki jejaring hingga 260 kota dan kabupaten di Indonesia ini memperkenalkan konsep istimewa yang dinamakan Connecticity.

“Namun ada yang berbeda dalam pelaksanaan ICCF tahun 2025 kali ini, karena untuk pertama kalinya ICCF melakukan yang namanya Connecticity, yaitu sebuah kolaborasi antara Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang atau yang kita ketahui dengan julukan Malang Raya ini,” ungkap Vicky Arief H., Koordinator OC ICCF 2025.

Menurut pria yang akrab disapa Sam Vicky ini, perhelatan ICCF 2025 ini akan dibuka secara seremonial di Kota Batu pada tanggal 6 dan 7 November 2025 yang berlangsung di Taman Wisata Selecta, sekaligus bertujuan mendorong Selecta sebagai Living Museum. Sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Kebudayaan, dijadwalkan hadir di kesempatan tersebut.

Sam Vicky menambahkan, Pemerintah Kota Batu dinilai memiliki upaya besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif, di samping potensi sumber daya alam yang melimpah. Salah satu fokusnya adalah mewujudkan Kota Batu sebagai City of Gastronomy, yang akan didorong hingga level UNESCO. Selain Menteri Kebudayaan, Menteri Ekonomi Kreatif dan Menteri Koperasi juga dipastikan akan hadir pada tanggal 7 November 2025.

Pemilihan Kota Batu sebagai lokasi pembukaan ICCF 2025 ini mendapat apresiasi tinggi dari Nurochman selaku Wali Kota Batu. Ia menilai ICCF adalah momentum emas.

Wali Kota Batu, Nurochman saat menyampaikan keterangannya sore tadi (Foto : Agus Yuwono)
Wali Kota Batu, Nurochman saat menyampaikan keterangannya sore tadi (Foto : Agus Yuwono)

“Ide Senyawa Malang Raya tidak dapat diwujudkan parsial dari salah satu kota atau kabupaten saja, tetapi harus ketiganya berjalan bersama. Nah pelaksanaan ICCF 2025 di Malang Raya ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat dan mewujudkan Senyawa Malang Raya tersebut,” ujar Nurochman.

Wali Kota Batu juga menekankan bahwa Pemkot Batu tengah bertransformasi menjadi creative government, yakni pola pemerintahan yang aktif bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, sejalan dengan misi ICCF.

Setelah Kota Batu, rangkaian kegiatan ICCF 2025 akan bergeser ke wilayah lain di Malang Raya. Pada tanggal 8 November 2025, kegiatan akan terpusat di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, khususnya untuk sesi Konferensi Internasional yang direncanakan dihadiri perwakilan dari enam negara.

Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan di Kabupaten Malang, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. KEK Singhasari sendiri saat ini berfokus pada pengembangan teknologi, pariwisata, pendidikan, dan tourism.

Puncak perhelatan akan ditutup dengan malam penganugerahan (awarding) di situs bersejarah Candi Kidal. Candi ini dipilih karena memiliki kaitan sejarah dengan simbol Garudeya, yang diyakini menjadi cikal bakal Lambang Negara Indonesia yaitu Burung Garuda.

“Senyawa Malang Raya, dimana Batu dengan Gastronomi, Malang dengan Media Art, Kabupaten Malang dengan Budaya, semua bersenyawa untuk mendorong Jawa Timur menjadi provinsi kreatif,” pungkas Sam Vicky Arief.

Sementara itu, Ketua ICCN, TB. Fiki C. Satari, menyebut bahwa ICCF merupakan bukti nyata kekuatan masyarakat sipil. Ia meyakini bahwa kreativitas adalah energi penting bagi bangsa.

“Kreativitas adalah energi bangsa. Dari Malang Raya, kita rayakan keberagaman dan bergerak menuju Indonesia Emas 2045,” tukasnya.

Diharapkan, pelaksanaan ICCF 2025 di Malang Raya ini akan memberikan dampak positif yang signifikan pada berbagai potensi ekonomi kreatif di Kota Batu sebagai Kota Wisata, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, serta mendorong Jawa Timur menjadi episentrum kreativitas nasional. (A.Y)