
Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Teka-teki kepemimpinan di Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) periode 2025-2029 akhirnya terjawab sudah. Setelah melalui proses pemilihan yang sempat mundur, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., kembali terpilih dan mendapat mandat untuk memimpin kampus vokasi unggulan ini untuk periode keduanya.
Pemilihan Direktur POLINEMA ini mencapai puncaknya pada Sidang Tertutup yang digelar hari ini, setelah sempat tertunda dari jadwal awal 10 September 2025. Penundaan tersebut terjadi lantaran harus menyesuaikan dengan jadwal dari perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
“Jadi pada pagi hari ini tadi kita melaksanakan puncak kegiatan pemilihan Direktur Politeknik Negeri Malang periode 2025-2029,” jelas Ketua Panitia Pemilihan Direktur POLINEMA Periode 2025-2029, Ir. R.N. Akhsanu Takwim, S.T., M.T., pagi tadi, Sabtu (04/10/2025).
Proses penyaringan yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2025 lalu telah mengerucut pada tiga nama Calon Direktur POLINEMA. Ketiga nama tersebut adalah Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., Mohammad Zaenurianto, Dipl.Ing.HTL., M.Sc., dan Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T.
Dalam Sidang Tertutup, komposisi suara dibagi antara Senat POLINEMA (65 persen) dan pihak Kemendikti Saintek (35 persen). Total 62 suara, yang terdiri dari 40 suara Senat dan 22 suara Kementerian, menghasilkan keputusan Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., berhasil meraih suara terbanyak yakni 48 suara, Mohammad Zaenurianto, Dipl.Ing.HTL., M.Sc., memperoleh 13 suara dan Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., hanya mendapatkan 1 suara.
Dengan perolehan suara yang signifikan, Supriatna Adhisuwignjo dinyatakan terpilih. Akhsanu Takwim menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses ini.
“Untuk Direktur Terpilihnya adalah Ir. Supriyatna Adisuwignjo, ST., MT., yang juga merupakan petahana Direktur POLINEMA sebelumnya yang berarti ini merupakan periode kedua beliau menjabat sebagai Direktur POLINEMA,” ungkapnya.
Untuk menghindari kekosongan kepemimpinan mengingat masa tugas Direktur lama berakhir pada 5 Oktober 2025, Akhsanu menjelaskan bahwa pihak Kementerian telah menjadwalkan pelantikan Supriatna Adhisuwignjo sebagai Direktur Terpilih POLINEMA di Jakarta pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2025 mendatang.
Terpilihnya kembali Supriatna disambut baik oleh Kemendikti Saintek. Kuasa Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., menyampaikan selamat dan memberikan pesan penting.
“Semoga dengan terpilihnya sebagai Direktur POLINEMA ini akan mampu membawa kemajuan lebih baik lagi kepada Politeknik Negeri Malang, karena saat ini memang tantangan pendidikan tinggi dan berat. Sehingga tanpa adanya leadership yang kuat dan juga kolaborasi yang kuat, tentunya itu akan menghambat kemajuan dan menjadi hambatan bagi kita dalam menghadapi tantangan ini,” jelas Prof. Tjitjik.
Prof. Tjitjik juga menegaskan pesan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi agar seluruh elemen di POLINEMA tetap bersemangat, bergotong royong, dan berkolaborasi demi kemajuan pendidikan tinggi, khususnya pendidikan vokasi. Vokasi dianggap sebagai “jantung perekonomian” dan diharapkan Politeknik dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
“Politeknik itu sebenarnya fokusnya adalah vokasional yang tentunya diarahkan pada keterampilan dan keahlian yang memang langsung bisa terhilirkan, oleh karena itu bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional terutama juga pertumbuhan ekonomi wilayah masing-masing,” tambahnya.
Menanggapi amanah yang diberikan, Direktur Terpilih POLINEMA Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., menyatakan akan menjadikan amanah dari Kementerian dan Senat ini sebagai pijakan program ke depan.

“Yang kita akan susun pertama adalah yang terkait dengan Renstra Kemendikti Saintek dan yang kedua kita juga memiliki satu visi-visi, memiliki rencana hidup pengembangan, memiliki Renstra yang harus kita jadikan sebagai acuan untuk kita membangun kampus POLINEMA ini ke depan,” ujar Supriatna.
Ia menambahkan, dalam tataran operasional, pihaknya akan membuat pendekatan untuk membentuk kluster-kluster guna mentransformasikan kampus agar menjadi lebih baik ke depannya. (A.Y)