
Permainan stiker dipergunakan untuk mengingatkan menyikat gigi pagi dan malam hari.
ADADIMALANG – Dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa sekolah dasar, dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) melaksanakan pengabdian masyarakat di SDN Ketawanggede kota Malang.
Para dokter gigi yang juga mengajar di FKG UB ini melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya.
“Kebersihan gigi dan mulut harus diajarkan dan dipraktikkan sejak dini karena merupakan salah satu penentu kondisi kesehatan di kehidupan seseorang kelak. Salah satu cara efektif bagi siswa Sekolah Dasar adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan dalam bentuk permainan edukatif sehingga kami memberikan pendidikan melalui permainan dalam bentuk stiker,” jelas Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKG UB, Dr. Muhammad Chair Effendi, drg., SU,. Sp. KGA.

Menurut Muhammad Chair Effendi, berdasarkan data Kemenkes tahun 2018 lalu diketahui proporsi perilaku menggosok gigi dengan benar adalah 2,8 persen dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi adalah 10,2 persen.
“Kegiatan ini merupakan pengembangan sekolah dasar binaan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) di kota Malang dengan melibatkan pihak sekolah dan siswa Sekolah Dasar (SD) dimana sekolah akan mendapatkan manfaat berupa peningkatan pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut dan Penurunan Oral Hyigiene Index-Simplified (OHI-S),” ujar Muhammad Chair Effendi.
Tim pengabdian masyarakat yang juga beranggota drg. Edina Hartami, Sp. KGA ini juga diikuti mahasiswa tingkat sarjana dan profesi dari FKG UB yakni Ghea Dewi Hapsari, Fathimah Ali Al Hamid dan Gabriela Al Jalilah Kawaca, dimana mereka melakukan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut yang diikuti para siswa SD termasuk cara penggunaan permainan dengan menggunakan stiker sebagai pengingat waktu menggosok gigi para siswa.

“Pembuatan buku reminder stiker sebagai alat bermain dalam Pengmas ini adalah untuk mengetahui keefektifan permainan yang digunakan pada pagi dan malam hari dalam meningkatkan pengetahuan gigi dan mulut serta menurunkan Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) pada anak usia 7 hingga 8 tahun di SDN Ketawanggede Malang,” ungkap Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKG UB.
Penggunaan permainan dengan stiker tersebut diharapkan dapat dijadikan referensi untuk pendidikan kesehatan gigi, khususnya dalam upaya preventif dan promotive menjaga kesehatan gigi sejak dini.
“Bagi sekolah permainan stiker ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan pengetahuan serta minat siswa SD dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut termasuk orang tua siswa dapat menggunakan metode permainan stiker ini untuk mengajarkan dan membiasakan putra-putri mereka untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Muhammad Chair Effendi.
Selama satu bulan, para siswa mendapat pengetahuan baru tentang kesehatan gigi dan mulut termasuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi FKG UB yang sedang melakukan pengabdian masyarakat.
“Semoga dengan metode permainan stiker ini dapat lebih efektif dalam memberikan pendidikan kepada para siswa SD sehingga mereka dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka lebih baik yang tentunya akan berdampak panjang dalam kehidupan mereka nantinya,” pungkas Muhammad Chair Effendi. (A.Y)