
Juga untuk melatih empati para mahasiswa yang dilibatkan dalam penyerahan bantuan.
ADADIMALANG – Sebagai wujud empati terhadap para korban bencana banjir bandang di Kota Batu dan kota Malang yang juga terkena dampaknya, STIE Malangkucecwara (ABM) menyerahkan hasil panen sawahnya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di dua kota yang terdampak.
“Jadi kami serahkan bantuan bagi para korban bencana banjir bandang di kota Batu dan kota Malang sebanyak 500 paket yang berisi beras, Mie instan, makanan ringan, minyak goreng, sabun, detergen, susu, pembalut dan beberapa kebutuhan para korban bencana,” ungkap Humas STIE Malangkucecwara (ABM), Benita Rachmania SE., MM.
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan ke kantor BPBD Kota Malang hari Kamis kemarin (11/11/2021) dan BPBD kota Batu pagi tadi (12/11/2021).
“Ini bukan yang pertamakali karena setiap ada bencana dan musibah kita berusaha selalu membantu sebagai wujud empati. Jangankan yang dekat di Malang ini, dulu di Lombok dan Palu juga kita kirimkan bantuan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Nia.
Pemberian bantuan ABM ini diikuti mahasiswa dari beberapa UKM dan juga alumni ABM yang juga bertujuan untuk melatih empati mahasiswa STIE Malangkucecwara.
“Sebenarnya ini adalah penyerahan bantuan yang kedua kalinya karena sebelumnya pihak Yayasan STIE Malangkucecwara telah menyerahkan langsung ke para korban bencana banjir bandang di kota Batu,” ujar Nia.
https://m.youtube.com/watch?v=71aRWpscg-A&feature=youtu.be
Saat ditanya asal beras yang disumbangkan tersebut, Nia menjelaskan beras sebanyak satu ton lebih tersebut berasal dari hasil panen sawah milik STIE Malangkucecwara.
“Jadi hasil panen sawah milik kampus itu kami berikan kembali kepada civitas akademika STIE Malangkucecwara baik dari pejabat struktural hingga karyawan kerumah tanggaan setiap kali panen,” ungkap perempuan ramah ini.
Bahkan Nia menegaskan pemberian bantuan yang kedua ini dilakukan setelah melihat antusiasme mahasiswa STIE Malangkucecwara dalam melakukan penggalangan dana bagi para korban bencana banjir bandang tersebut.
“Jadi mereka melakukan penggalangan dana sendiri baik di jalan ataupun menerima transfer dari mahasiswa dan alumni melalui UKM. Lalu dana yang terkumpul di mahasiswa atau UKM tersebut kami gabungkan menjadi satu yang kita serahkan dua hari ini,” ujar Nia.
Nia menegaskan kegiatan penyerahan bantuan tersebut merupakan salahsatu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian masyarakat.
“Untuk penyerahan bantuan yang berikutnya masih melihat kondisi terbaru nantinya apakah masih membutuhkan atau tidak. Selain itu, bantuan yabg akan diserahkan juga akan menyesuaikan dengan kebutuhan para korban bencana sehingga akan benar-benar terserap dan dapat dimanfaatkan,” ungkap Benita Rachmania. (A.Y)