Hadir untuk memberikan experience mereka secara langsung kepada para mahasiswa Institut ASIA Malang.

ADADIMALANG – Dalam memberikan wawasan dan keilmuan baru, tidak terbatas pada pemberian materi teori dari para dosen atau pengajar saja.

Dengan tujuan memberikan gambaran yang sesungguhnya dalam dunia bisnis dan Ekspor Impor, Institut ASIA Malang langsung menghadirkan para pakar dan pelaku bisnis di kampusnya hari ini, Jumat (11/11/2022).

Rektor Institut ASIA Malang, Risa Santoso, BA., M.Ed. menjelaskan bahwa dua orang pelaku bisnis dihadirkan di Kampus ASIA Malang untuk sharing experience selama menjalankan bisnisnya kepada para mahasiswa ASIA Malang.

“Yang pertama tamu kita hari ini adalah Moelyono Soesilo, seorang Global Coffee Expert yang juga merupakan penulis buku KopiKita, Dan yang kedua adalah enterpreneur dan business trainer tingkat nasional Tanadi Santoso,” ungkap Risa Santoso.

Kehadiran para expert di bidang bisnis, enterpreneur hingga ekspor tersebut, Risa berharap para mahasiswa dapat mendapatkan ilmu yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam kelas saat kuliah.

“Dengan menghadirkan para praktisinya langsung ke kampus, maka mahasiswa Institut ASIA Malang akan dapat memperoleh ilmu dan sharing pengalaman yang sangat berharga untuk diterapkan dalam usaha atau bisnis yang tengah dijalankan para mahasiswa saat ini atau yang akan datang,” ungkap Risa.

https://youtu.be/H9DEAiXCwOQ

Dalam pemaparannya, Moelyono Soesilo menceritakan potensi atau peluang usaha kopi tetap memiliki peluang yang bagus di masa mendatang.

“Bisnis kopi tetap memiliki peluang, seperti UMKM, PKL, dan Warkop itu masih akan terus tumbuh. Cuma yang sekarang harus diperhatikan adalah harus ada penyesuaian dengan perkembangan zaman. Konsumsi kopi di dunia dapat naik hingga 90 ribu ton setiap harinya, dan Indonesia memiliki peluang bagi pertumbuhan bisnis tersebut,” ungkap Moelyono Soesilo.

Menurut pemilik brand kopi ‘Kopi Kita” ini, bisnis kopi di Indonesia mulai meningkat pada tahun 2015 yang ditandai dengan semakin banyaknya kedai kopi di setiap sudut wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Malang.

“Perbandingan konsumsi kopi di negara penghasil kopi yakni Brasil, India, Vietnam, Indonesia dari 2010 hingga 2020 meningkat 10 persen. Bisnis kopi itu menarik, tapi kita harus memperhatikan beberapa hal seperti komoditi kopi, karena kopi ini cukup sensitif dalam pergerakan dolar,” ujar pria yang percaya ekonomi Indonesia tidak akan mengalami resesi di tahun mendatang melihat berbagai aspek positif lainnya.

Melihat potensi bisnis kopi saat ini, Tanadi Santoso memberikan beberapa tips dalam menjalankan bisnis kopi yang banyak digeluti generasi milenial saat ini.

“Ada enam elemen masive action yang harus dilakukan misalkan berlakulah seperti orang gila yang artinya memiliki mobilitas yang tinggi, kemudian selalu memiliki gairah dan cinta pada suatu hal yang dikerjakan, memiliki ide out of the box dan lain sebagainya,” ungkap Tanadi Santoso.

Menurut Tanadi, memiliki usaha atau bisnis itu tidak dapat langsung melejit, ada grafik naik turun dan tentunya memerlukan inovasi terbaru.

“Menurut saya persaingan kopi akan sama seperti hotel. Jadi siapa yang berinovasi dan hebat, maka ia mampu untuk tumbuh, yang tidak ya akan mundur dengan sendirinya. Yang terpenting adalah berani mencoba dan berani mengalami kegagalan karena jatuh bangun adalah hal biasa dalam berbisnis. Untuk itu, akan sulit apabila hanya menginginkan sesuatu yang instan semata,” pungkas Tanadi Santoso.

Mengakhiri wawancara, Rektor Institut ASIA Malang menjelaskan jika kedua tamu atau narasumber yang merupakan praktisi expert di bidangnya tersebut merupakan mahasiswa S2 Institut ASIA Malang yang akan mengikuti wisuda di esok hari. (A.Y)