Kota Malang – Berdasarkan isi pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dimanahal tersebut mengandung arti bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dengan layak tanpa membeda-bedakan ras,suku,agama, strata ekonomi dan perbedaan lainnya yang bersifat diskriminasi. Di tengah kemajuan dan persaingan yang ada di dunia pendidikan kota Malang saat ini, masih ditemui Taman Kanak-Kanak (TK) yang kondisinya memperihatinkan, yakni TK Al Ikhsan di kelurahan Lesanpuro, Kecamatan KedungKandang, Kota Malang.
Mengetahui adanya kondisi Taman Kanak-Kanak swadaya yang membutuhkan bantuan tersebut, Kementerian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (BEM FIA UB) melaksanakan kegiatan yang diberi tema ‘Senyum Anak Bangsa’ sebagai wujud pertanggungjawaban sebagai kalangan akademisi untuk turut mencerdaskan lingkungan di sekitarnya.
“Kegiatan Senyum Anak Bangsa (SAB) ini diawali pukul 08.00 WIB dengan melakukan penyerahan donasi berupa buku dan mainan tangga pelangi dari BEM FIA UB kepada pendiri TK Al Ikhsan dan dilanjutkan dengan lomba fashion show baju adat, lomba mewarnai dan lomba bacaan surat pendek Al Qur’an oleh anak-anak TK,“ ujar perwakilan salah satu BEM FIA UB, Abdul Hafiz melalui releasenya.
Acara hiburan juga diberikan para mahasiswa bagi anak-anak dan para guru pendidik dengan menampilkan drama yang menceritakan kegiatan belajar mengajar yang di kemas secara kocak oleh para mahasiswa dari BEM FIA UB tersebut
“Selain itu ada juga kegiatan bakti anak kepada orang tua dimana para murid TK Al Ikhsan melakukan pembasuhan muka, telapak tangan dan mencuci kaki orang tua sebagai wujud bakti mereka kepada orang tua yang telah membesarkan anak-anak dengan penuh kasih sayang,” ungkap Abdul Hafiz.
Kegiatan bazar baju murah juga dilaksanakan selama pelaksanaan Senyum Anak Bangsa (SAB) BEM FIA UB dimana hasil dari penjualan baju murah tersebut akan di donasikan sepenuhnya untuk korban bencana gempa di Palu Sulawesi Tengah.
“Kami juga meminta anak-anak siswa TK Al Ikhsan menuliskan cita-cita mereka pada sebuah kertas dan kertas cita-cita tersebut diikatkan ke dalam balon yang kemudian dilepaskan dengan harapan agar cita-cita atau keinginan tadi bisa tercapai,” ujar Abdul Hafiz.
Acara penutupan kegiatan Senyum Anak Bangsa dilaksanakan dengan suasana kekeluargaan dalam bentuk ramah tamah dan santap siang bersama antara para mahasiswa, guru pendidik, siswa TK Al Ikhsan dan orang tua siswa.
TK Al Ikhsan ini didirikan oleh Siti dan suaminya yang merasa prihatin melihat lingkungan sekitar karena banyaknya anak yang putus sekolah ataupun tidak mengenyam pendidikan sekolah sama sekali serta keluarga yang tidak peduli terhadap pendidikan anaknya. Melihat kondisi tersebut, akhirnya membuat Siti dan suaminya memutuskan mendirikan Taman Kanak-Kanak Al Ikhsan yang berada di dua lokasi di Lesanpuro. Meskipun hidup dalam kondisi yang pas-pasan sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang bekerja sebagai pengemudi angkutan umum, tidak menyurutkan semangat Siti dan suaminya untuk terus berbuat baik dan merawat anak-anak terlantar atau korban perceraian di sekitar lingkungan tempat tinggalnya rumahnya. (A.Y)