Gelar turnamen catur untuk memperingati Hari Kartini dan mencari bibit baru catur.
Kota Malang – Sebagai institusi pendidikan yang dikenal sebagai kawah chandradimuka untuk mendidik, membina dan mengasah kemampuan, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tak lupa juga turut serta dalam peringatan hari-hari besar nasional dalam bentuk yang berbeda.
Seperti kali ini, Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik D-3 (HMTL D-3) ITN Malang menggelar turnamen catur dalam rangka memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April ini.
“Selain peringatan Hari Kartini, kami mengadakan turnamen catur ini untuk mencari bibit-bibit baru catur generasi muda,” ujar Koordinator Kegiatan Turnamen Catur ITN Malang, Prasetyo Guntur, Sabtu (20/04).
Turnamen yang diberi tajuk acara ‘The Chess Tournament Of The Technical Electric’ (TECHNIC ITN) 2019 awalnya hanya akan digelar untuk peserta dari Malang Raya ini, namun rupanya peminatnya datang hingga dari luar Malang Raya seperti Sidoarjo, Surabaya, Madura dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.
“Akhirnya pada hari H pelaksanaannya, ada 110 peserta yang terbagi dalam kategori junior (SD/SMP) dan senior (tingkat SMA-Mahasiswa dan Umum) yang antusias mengikuti turnamen catur ITN Malang ini,” ujar Prasetyo Guntur.
Menurut Guntur, kegiatan turnamen catur tersebut baru pertama kali diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik D-3 (HMTL D-3) ITN Malang untuk memfasilitasi bakat-bakat catur masyarakat serta mahasiswa ITN Malang juga.
“Semoga dengan ini minat dan animo masyarakat terhadap catur juga bisa semakin meningkat,” ujar Prasetyo Guntur.
Perlu diketahui, dalam turnamen catur ITN Malang ini setiap peserta akan diberi waktu dengan sistem catur cepat dengan waktu 15-20 menit sekali bertanding, dimana setiap kategori akan diambil beberapa pemenang.
“Untuk kategori junior diambil 10 peserta terbaik dan kelas senior diambil Tiga peserta terbaik. Sebenarnya di catur ada tingkatannya seperti Master, Master Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia), Master Nasional, Master Internasional, dan Grand Master. Tapi untuk kali ini yang dilombakan masih (kategori) umum,” ujar mahasiswa ITN asal Malang ini.
Pelaksanaan turnamen Catur oleh himpunan mahasiswa ITN ini diapresiasi oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN Malang, Yudi Limpraptono yang merasa senang karena ide himpunan mahasiswa ITN Malang tersebut ternyata mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat.
“Saya berharap ITN Malang bisa menjadi tuan rumah untuk kompetisi catur di daerah Malang termasuk d masa yang akan datang. Harapan dari teman-teman dan pembina Percasi, ITN Malang juga bisa melahirkan atlit-atlit hebat catur,” ujar Yudi Limpraptono.
Ditemui di lokasi acara, Wakil Ketua Percasi Kota Malang Meidy Punuh juga memberikan apresiasi terhadap turnamen catur ITN Malang tersebut yang mendapatkan animo cukup tinggi meski dipromosikan dalam waktu yang singkat.
“Turnamen ini sebagai langkal awal sudah sangat bagus. Kalau tahun depan diadakan lagi kuncinya adalah dipromosi dan pemilihan waktu yang pas. Digelar saat semua peserta sedang libur,” sarannya.
Menurut Meidy, kampus II ITN Malang sangat cocok sebagai venue digelarnya turnamen catur.
“Saya dan keluarga saja baru pertama kali masuk kampus II ITN Malang ini. Tempatnya nyaman, sirkulasi udara diruangan juga bagus, penataan mejanya juga baik. Untuk sarana dan prasarana sudah mumpuni,” ungkap Meidy.
Perlu diketahui, peserta turnamen ITN Malang kali ini didominasi peserta yang baru kali pertama ikut turnamen catur.
“Semoga turnamen ITN Malang ini bisa menambah jam terbang peserta sehingga akan memunculkan bibit-bibit baru Catur Indonesia,” pungkas Meidy. (A.Y)