Semakin banyak pemberitaan covid-19, masyarakat masih juga banyak yang belum concern.
ADADIMALANG – Kejadian pandemi virus Corona (Corona Virus Desease/Covid-19) yang sudah melanda dunia termasuk di Indonesia, terus menjadi sorotan media untuk menjadi salah satu perhatian masyarakat untuk menghadapinya.
Seiring meningkatnya ritme pemberitaan tentang virus corona (covid-19) tersebut, membuat masyarakat kian memahami semua hal tentang covid-19 yang perlu diketahui termasuk perkembangan kejadian masyarakat yang terpapar virus mematikan tersebut.
Alih-alih mencerahkan, tingginya intensitas pemberitaan tentang virus corona (covid-19) juga memunculkan antipati dari masyarakat yang merasa jenuh ataupun menjadi ketakutan setiapkali informasi tentang covid-19 itu disampaikan.
“Tingginya pemberitaan tentang covid-19 ternyata masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya virus tersebut dan mau melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Anang Sujoko, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).
Terkait dengan hal tersebut, FISIP UB bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang pemberitaan covid-19.
“Dari FGD tersebut maka akan dirancang bersama-sama tentang pola atau model pemberitaan tentang covid-19 yang lebih dapat membawa dampak positif. Baik itu ke pemerintah ataupun kepada masyarakat,” ungkap laki-laki mantan Kepala Humas UB ini saat rapat kordinasi siang hari tadi, Rabu (29/07/2020).
Menurut Anang, tidak menutup kemungkinan setelah pelaksanaan FGD dan perumusan formula tersebut akan dilanjutkan dengan kegiatan berskala nasional.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya M. Ariful Huda mengapresiasi kerjasama lanjutan antara FISIP UB dengan PWI Malang Raya.
“Tentunya kami merasa sangat senang karena ada kajian secara akademis terkait dengan media dan pemberitaan. Apalagi ini juga terkait covid-19 yang tentunya menyangkut hajat hidup orang banyak,” ungkap Keta PWI Malang Raya.
Ariful Huda juga menyambut gembira karena FISIP UB tidak hanya memilih media semata sebagai mitra kerjasamanya, juga PWI sebagai organisasi profesi wartawan.
“Semoga kerjasama ini akan membawa manfaat bagi banyak orang dan akan membuka wacana baru tentang model pemberitaan covid-19 yang idak akan membuat masyarakat justru antipati terhadap berita covid-19 itu sendiri,” pungkas M. Ariful Huda. (A.Y)