Gelar Simposium Nasional untuk merevitalisasi peran dan fungsi Mata Kuliah Umum di era New Normal.
ADADIMALANG – Mata Kuliah Umum (MKU) dinilai memiliki peran yang sangat strategis dalam pemecahan pelbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Terkait dengan hal tersebut, UPT MKU Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Simposium Nasional dengan tema ‘Revitalisasi Peran dan Fungsi Mata Kukiah Umum Di Era New Normal’ secara daring pagi tadi, Kamis (15/10/2020).
Harapannya simposium nasional tersebut akan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menjawab tantangan di masa depan dengan pelbagai perubahan dan permasalahan yang ada.
“Kita tahu negara kita telah mengalami banyak permasalahan dan sebagai warga negara sudah menjadi kewajiban kita untuk turut serta memecahkan permasalahan tersebut, misalkan saja beberapa waktu belakangan ini Ideologi negara kita telah dicoba untuk digoyahkan termasuk kondisi ekonomi kita juga mendapat musibah karena Covid-19. Belum lagi degradasi moral generasi kita seperti ini,” ungkap Kepala UPT MKU Polinema, Hairus Sandy sebelum pembukaan Simposium Nasional.

Dengan pelaksanaan Simposium Nasional tersebut, bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih mampu menjawab tantangandi masa kini dan mendatang dengan metode pembelajaran yang saat ini sedang menjadi tren di dunia pendidikan saat ini.
“Kita sebagai peserta mata kuliah umum memiliki peranan yang sangat strategis dalam rangka memberikan sebuah perubahan lebih lebih presiden Jokowi memberikan sosialisasi kan tentang revolusi mental. Tugas kitalah sebagai agent of change harus bisa menjadi Pionir minimal harus mampu merubah sebuah perilaku yang seharusnya tidak perlu dilakukan sebagai bangsa yang bermartabat,” ungkap Hairus Sandy.
Sementara itu Pembantu Direktur I Polinema, Supriatna Adhi Suwignjo mengapresiasi pelaksanaan Simposium Nasional oleh UPT MKU Polinema yang diikuti dosen MKU dari pelbagai perguruan tinggi dan juga mahasiswa.
“Masyarakat kampus khususnya mahasiswa seringkali menganggap Mata Kuliah Umum (MKU) bukan mata kuliah inti dari mata kuliah di Prodi masing masing. Oleh karena itu para dosen MKU diharapkan dapat memahamkan kepada para mahasiswa tentang apa yang menjadi peran penting dari mata kuliah dasar umum itu khususnya dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa Polinema,” ungkap Pembantu Direktur I Polinema.

Dengan pelaksanaan Simposium Nasional tersebut, Supriatna berharap para pengajar MKU akan dapat memperbaiki berbagai persoalan yang muncul di kalangan generasi muda (mahasiswa) saat ini seperti nasionalisme yang berkurang dan lain sebagainya dengan fungsi dan peran yang dimilikinya.
“Apalagi tadi disampaikan oleh Ketua UPT MKU Polinema bahwa saat ini tantangan terbesar yang dihadapi bangsa tidak hanya masalah turunnya nasionalisme sehingga para dosen Pendidik harus bisa mengembalikan nasionalisme genarasi muda saat ini khususnya mahasiswa Polinema. Apalagi saat ini banyak paham paham yang beredar di masyarakat seperti radikalisme, anarkisme hingga terorisme yang tentunya membutuhkan peran para dosen khususnya dosen MKU untuk dapat lebih kreatif dan inovatif serta dapat lebih kontekstual dalam hal pembelajaran,” pungkas Supriatna Adhi Suwignjo.
Simposium Nasional UPT MKU Polinema kali ini menghadirkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun 2018 Yudi Latif, Ketua Pusat MPK Universitas Brawijaya Abdul Madjid, Ketua Senat Polinema, Tundung Subali Patma sebagai narasumber. (A.Y)