Korbankan masa libur semester untuk upgrade kemampuan diri.
ADADIMALANG – Semangat untuk Anti Korupsi terus dikobarkan pada generasi muda khususnya mahasiswa yang tergabung dalam Pelopor Mahasiswa Anti Korupsi (Pelopor) di Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang.
Bagaimana tidak, anggota Pormasi justru mengikuti sekolah Anti Korupsi yang dilaksanakan oleh PAKU Unira bekerjasama dengan Malang Corruption Watch (MCW) disaat waktu libur semester.
Para anggota Pormasi yang merupakan binaan dari Pusat Kajian Anti Korupsi (PAKU) Unira Malang ini mengikuti Sekolah Anti Korupsi dengan durasi yang cukup lama yakni sebulan dengan metode daring dan luring.
Direktur PAKU Unira, Dewi Ambarwati SH., MH menjelaskan bahwa kegiatan Sekolah Anti Korupsi tersebut merupakan langkah awal ditahun 2021 untuk menstimulus agar kegiatan -kegiatan yang dilaksanakan di waktu yang akan datang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Dengan mengikuti sekolah antikorupsi ini maka anggota Pormasi dapat menggali potensi kemampuannya dalam setiap kegiatan.
Selain itu Sekolah Anti Korupsi ini adalah bentuk penguatan gerakan anti korupsi dan juga penanaman nilai moral pada badan penggerak anti korupsi, yakni Pormasi PAKU Unira,” ucap Direktur PAKU Unira.
Sengaja memilih saat libur semester, Ambar mengaku memang waktu yang tersedia dan tepat untuk pelaksanaan Sekolah Anti Korupsi tersebut adalah saat ini.
“Selain tidak mengganggu pendidikan anggota Pormasi karena sedang libur semester, juga karena kita ingin melihat sejauhmana semangat anggota Pormasi untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan diri mereka meski harus mengorbankan masa-masa libur semester mereka,” pungkas Dewi Ambarwati SH., MH.
Pelaksanaan Sekolah Anti Korupsi disambut dengan sangat antusias oleh anggota Pormasi sekaligus mendapat apresiasi positif dari Koordinator MCW, Adi Susilo dalam pelaksanaannya.
“Upaya menanamkan nilai anti korupsi harus selalu digalakkan dalam upaya merawat dan menjaga Negara kita tercinta. Pelopor penggerak anti korupsi harus terus dibina dan diupgrade agar kesadaran dan penyampaian nilai anti korupsi terus terbumikan” ujar Adi Susilo.

Dalam Sekolah Anti Korupsi tersebut, anggota Pormasi akam mendapatkan berbagai materi yang terkait dengan gerakan anti korupsi seperti Teknik Pengorganisasian, Pelayanan Publik Dasar, Strategi dan Teknik Advokasi Kasus, metodologi investigasi dan pengaduan hingga Anggaran Publik yang memang sering menjadi target korupsi. (A.Y)